tirto.id - Calon presiden nomor nurut 1, Anies Baswedan, percaya diri akan mengalahkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Aceh dalam Pilpres 2024. Meskipun di Pilpres 2019, perolehan suara Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno mencapai 86 persen.
Anies beranggapan bahwa Prabowo menang di Aceh ketika Pilpres 2019 karena membawa narasi perubahan dan posisinya melawan petahana. Oleh karena itu, Anies yakin dari ketiga pasang calon hanya dia dan Muhaimin Iskandar yang membawa narasi perubahan.
"Di 2019, masyarakat Aceh pasangan calon yang membawa agenda perubahan. Bukan incumbent!" kata Anies di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Sabtu (27/1/2024).
Oleh karenanya, dia berharap masyarakat Aceh tetap dalam pendirian seperti di Pilpres 2024. Bahwa, mereka memilih orang-orang yang membawa gagasan perubahan.
"InsyaAllah di 2024, masyarakat Aceh akan memilih yang mendukung perubahan. Mereka akan tetap ada di barisan perubahan. Dan barisan perubahan ada di pasangan 01, Anies-Muhaimin," kata dia.
Kepada awak media, Anies juga menyampaikan kritik bahwa Aceh saat ini dalam kondisi tertinggal. Menurutnya, Aceh seharusnya bisa lebih dikembangkan lagi dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.
"Kita ingin Aceh lebih maju, Aceh merasakan pembagian alam yang lebih adil, dana otsus yang lebih adil dan warga di Aceh bisa merasakan kesejahteraan," kata dia.
Di hari sebelumnya, Anies berkampanye di Ternate pada Jumat (26/1/2024). Dalam kampanye tersebut Anies juga menawarkan gagasan perubahan dan janji kesetaraan dalam pembangunan ekonomi.
"Kita ingin melakukan kebijakan yang memberikan rasa kesetaraan dan keadilan, dan saya rasa hal ini bukan karena saya capres," kata Anies di Ternate.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang