tirto.id - Tim SAR gabungan hingga Rabu (27/2/2019), terus melakukan upaya evakuasi terhadap puluhan pekerja yang terjebak longsor di areal penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 WITA tadi malam.
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya menyatakan, hingga pukul 14.00 WITA, total korban yang berhasil dievakuasi yaitu sebanyak 16 orang, yang terdiri dari 2 tewas dan 14 selamat.
"Pukul 13.30 WITA, tim berhasil mengevakuasi 1 orang dalam kondisi meninggal dunia, sehingga korban yang telah dievakuasi menjadi 16 orang, terdiri dari 2 orang tewas dan 14 orang selamat," cuit Sutopo di akun Twitternya.
Sebelumnya, sekitar 60 pekerja tambang di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara menjadi korban longsor Longsor pada Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 WITA.
Menurut Sutopo, kronologis kejadian terjadi pada saat puluhan orang sedang menambang emas di lokasi tersebut dan tiba-tiba tiang & papan penyanggah lubang galian patah.
Longsornya tnah di areal tambang ini terjadi diduga akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang.
Hingga kini, BPBD Bolaang Mongondow terus berkoordinasi dengan Basarnas, Pos SAR Kotamobagu, Polsek Lolayan, dan Koramil Lolayan melakukan evakuasi korban.
Hingga 27/2/2019 pukul 14.00 Wita korban longsor tambang emas di Desa Bakan Kec Lolayan Kab Bolaang Mongondow:
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) February 27, 2019
Pada pukul 13.30 Wita berhasil dievakuasi 1 orang dalam kondisi meninggal dunia sehingga korban yanf telah dievakuasi menjadi 16 orang: 2 orang tewas & 14 orang selamat. pic.twitter.com/Xk7tcuKc6C