tirto.id - Update terbaru kasus Mykhailo Mudryk pada Rabu (18/6/2025) waktu Inggris, sang pemain sayap Chelsea resmi didakwa oleh Federasi Sepak Bola Inggris (FA) terkait pelanggaran aturan antidoping. Mudryk yang dibeli Chelsea dari Shakhtar Donetsk seharga 100 juta euro, kini terancam larangan bermain selama 4 tahun.
Sebelumnya, Mykhailo Mudryk sudah menjalani skorsing sementara oleh FA sejak 17 Desember 2024 lalu. Sang pemain internasional Ukraina berusia 24 tahun tersebut dinyatakan positif dalam tes urine rutin pada November tahun lalu, ketika membela Timnas Ukraina. Hasil tes Mudryk menunjukkan adanya kandungan zat terlarang meldonium.
Menjelang pengumuman FA pada Desember 2024 tersebut, Mudryk sudah tidak bermain untuk Chelsea sejak 28 November. Ia lantas tidak masuk dalam skuad The Blues untuk laga apa pun per 1 Desember hingga saat ini.
Saat menerima kabar positif doping tersebut, Mykhailo Mudryk menyebut bahwa dirinya "sangat terkejut" sekaligus mengklaim bahwa ia "tidak pernah secara sadar menggunakan zat terlarang".
Namun, pada Rabu (18/6) ini, FA merilis pernyataan resmi yang membuat peluang sang pemain untuk kembali berlaga di kubu Stamford Bridge makin tipis. Bahkan, hukuman maksimal bagi pemain yang terbukti sengaja mengonsumsi zat terlarang adalah larangan berlaga hingga 4 tahun lamanya, jika merujuk aturan FIFA.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Mykhailo Mudryk telah didakwa dengan pelanggaran aturan antidoping dengan menuduh adanya dan/atau penggunaan zat terlarang, sesuai dengan peraturan 3 dan 4 dari peraturan antidoping FA. Karena ini adalah kasus yang sedang berlangsung, kami belum dapat memberikan komentar lebih lanjut," tulis FA.
Sejak adanya skorsing Desember lalu, Mudryk tidak dapat berlatih bersama skuad Chelsea di Cobham. Sebaliknya, untuk menjaga kebugaran, ia menjalani program fitness secara individual.
Ketika The Blues menjadi juara UEFA Conference League 2025 di Polandia pada Mei lalu, Mudryk datang secara pribadi untuk menyaksikan kemenangan timnya.
Berdasarkan peraturan FA, jika terjadi temuan analisis yang merugikan seorang pemain dalam sampel 'A', maka pemain tersebut memiliki hak untuk meminta analisis sampel B dari tes urine. Namun, jika analisis sampel B mengonfirmasi temuan yang serupa (sang pemain positif menggunakan zat terlarang), tuntutan akan diajukan.
Dikutip dari Sky Sport, penasihat hukum Mudryk sudah merilis pernyataan pada Rabu (18/6), bahwa "Posisi Tuan Mudryk tetap sebagaimana ditetapkan dalam pernyataannya pada bulan Desember dan ia tidak akan berkomentar lebih lanjut saat ini karena kerahasiaan proses tersebut."
Kapan Mudryk Main Lagi Usai Kena Skorsing Larangan Bermain?
Mykhailo Mudryk dikontrak Chelsea dari Shakhtar Donetsk pada Januari 2023 dalam kesepakatan senilai 89 juta paun atau sekitar 100 juta euro. Sang pemain internasional Ukraina terikat kontrak di klub tersebut hingga Juni 2031. Dengan pertimbangan sanksi maksimal untuk Mudryk adalah selama 4 tahun, ia baru bisa berlaga untuk The Blues pada 2029.
Mudryk telah mencetak 10 gol dan secara total terlibat dalam 19 gol Chelsea dalam 73 penampilan di semua kompetisi untuk The Blues. Namun, penampilannya sering dianggap di bawah ekspektasi, terutama karena harga transfernya yang mahal. Dalam 73 laga bersama Chelsea, Mudryk tercatat hanya menjadi starter di 40 partai.
Apa Itu Meldonium yang Menyebabkan Skorsing Mudryk?
Zat meldonium yang didapatkan dalam sampel urine Mykhailo Mudryk, biasanya digunakan untuk mengobati kondisi jantung. Namun, zat ini juga dapat meningkatkan daya tahan dan pemulihan bagi atlet.
Meldonium hanya diresepkan di beberapa wilayah Eropa Timur. Ini cocok dengan waktu pengambilan sampel urine yang tidak terjadi saat Mudryk membela Chelsea, tetapi ketika bersama Timnas Ukraina.
Beberapa atlet yang pernah dinyatakan positif mengonsumsi meldonium ini di antaranya adalah Maria Sharapova (tenis), Antonina Skorobogatchenko (handball), Natalia Kondratieva (judo), Liliya Shakirova (UFC), dan Alexander Povetkin (tinju).
Larangan penggunaan meldonium oleh atlet memang jadi perdebatan tersendiri. Obat yang ditemukan pada pertengahan tahun 1970-an ini resmi masuk dalam daftar substansi yang dilarang oleh WADA per 1 Januari 2016. WADA beralasan bahwa telah ada bukti penggunaan meldonium ini oleh beberapa atlet dengan tujuan meningkatkan performa mereka. WADA mengklasifikasikan meldonium sebagai modulator metabolik.
Namun, pabrikan meldonium, Grindeks, membantah hal ini. Menurut mereka, meldonium tidak dapat meningkatkan performa atletik, tetapi dapat menghentikan kerusakan jaringan dalam kasus kurangnya aliran darah ke suatu area tubuh.
Editor: Iswara N Raditya