tirto.id - Beberapa komoditas pangan terpantau masih mahal. Hal tersebut terlihat berdasarkan data panel harga pangan dilansir dari laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (5/10/2023).
Seperti harga beras medium saat ini terus menjauhi harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp11.800 per kilogram. Terpantau, beras dibanderol Rp13.200 per kg.
Tidak hanya beras, harga daging sapi juga mahal dibanderol Rp134.590 per kg sebelumnya menyentuh Rp134.430 per kg. Daging sapi paling mahal dipatok Rp200.000 per kg di Kabupaten Puncak, Papua.
Sedangkan, harga paling murah dipatok Rp95.000 per kg di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Cabai rawit merah juga terus meroket. Rerata harganya mencapai Rp42.290 per kg. Harga cabai rawit paling mahal dijual Rp140.000 per kg di Kepulauan Tanimbar, Maluku dan paling murah dipatok Rp18.000 per kg di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Tidak hanya cabai, tepung terigu curah juga kompak naik. Rerata harganya mencapai Rp10.970 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp10.940 per kg.
Sebelumnya, BPS mencatat harga beras pada level konsumen mengalami kenaikan sebesar 18,44 persen atau nyaris 19 persen pada September 2023. Kenaikan tersebut terjadi juga pada tingkat penggilingan dan grosir.
Menurut data BPS, perubahan rata-rata harga beras terjadi di semua lini. Pada tingkat penggilingan, terjadi kenaikan secara MoM sebesar 10,33 persen dan 27,43 persen secara YoY. Sedangkan pada tingkat grosir, secara MoM terjadi kenaikan sebesar 6,29 persen, dan secara YoY terjadi kenaikan sebesar 21,02 persen.
Harga beras pada September 2023 di tingkat konsumen sebesar Rp13.799 per kg, di tingkat grosir sebesar Rp13.037 per kg, dan di tingkat penggilingan Rp12.708 per kg. Kemudian, inflasi beras MoM pada September 2023. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018.
BPS juga mencatat kenaikan harga beras disebabkan karena berkurangnya pasokan akibat kemarau panjang, dan penurunan produksi karena efek El Nino.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin