tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan operasi pasar beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023). Erick menuturkan, proses stabilisasi pangan dengan operasi pasar berjalan bersama penegakan hukum.
Erick mengatakan pemerintah memiliki instrumen melalui satgas pangan yang dapat melakukan tindakan tegas. Tidak hanya satgas, pemerintah pun melibatkan satgas, pemda, masyarakat untuk menjaga harga pangan tetap stabil.
"Percuma ada satgas, kita sudah mendorong sama-sama. Wasit aja ketangkep, apalagi penimbunan beras," kata Erick dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023).
Erick menekankan kebijakan impor beras harus melihat produksi dalam negeri. Erick menyebut program impor tidak bisa berjalan sendiri dengan mengabaikan produksi dalam negeri.
"Jadi saya terus mendorong impor dan produksi harus satu data, tidak boleh beda data, kasian rakyat, kasian petani, kalau 'pemainnya' begitu-begitu saja selalu cari uang cepat, nah ini harus diberantas. Sudah waktunya kita berantas mereka," bebernya.
Erick memastikan stok beras aman jika melihat ketersediaan beras Perum Bulog sebesar 1,7 juta ton beras untuk Oktober dan 2 juta ton beras di November. Erick menyampaikan pemerintah telah menggelontorkan bantuan pangan senilai Rp 8 triliun kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Jumlahnya besar, mungkin diperpanjang nanti Desember dan Januari, ini lah solusi yang diberikan, bukan hanya bicara-bicara," imbuhnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin