tirto.id - Update Corona dunia 16 Februari 2022 masih terus dilaporkan, baik dari kasus positif, kasus kematian, kesembuhan, hingga kasus aktif yang kini didominasi varian Omicron.
Dilansir Worldometers, Rabu (16/2/2022) hingga pukul 07.27 WIB, total kasus positif Corona secara global mencapai 415.763.166.
Berdasarkan data tersebut, jumlah kematian saat ini tercatat sebanyak 5.855.117 jiwa, kesembuhan 338.407.708 orang, serta masih ada 71.500.341 kasus aktif akibat wabah SARS-CoV-2 ini.
Amerika Serikat masih memimpin sebagai negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia, yakni 79.618.245 kasus positif, 948.727 orang meninggal dunia, 50.380.189 kasus sembuh, dan 28.289.329 kasus aktif.
Posisi kedua juga masih ditempati oleh India dengan 42.721.845 kasus positif, 509.903 kematian, 41.833.009 kesembuhan, serta 378.933 kasus aktif yang tersisa.
Negeri Samba Brasil menempati urutan ketiga di dunia, yakni 27.664.958 kasus positif, 639.822 kematian, 24.252.534 kasus sembuh, dan 2.772.602 kasus aktif.
Selanjutnya Prancis berada pada urutan keempat dengan mengonfirmasi 21.877.555 kasus positif, 135.579 kematian, 17.595.367 kesembuhan, dan kasus aktifnya tersisa sebanyak 4.146.609.
Serta Inggris ada di posisi lima besar dunia dengan 18.393.951 kasus aktif, 159.839 kematian, 16.254.900 kesembuhan, dan 1.979.212 kasus aktif.
Pada posisi enam hingga sepuluh, berturut-turut yakni Rusia dengan 14.480.596 kasus positif, Turki 13.079.683 kasus positif, Jerman 12.692.042 kasus positif, Italia 12.205.474 kasus positif, dan Spanyol 10.707.286 kasus positif.
Update Covid-19 & Omicron Indonesia
Indonesia juga masih menempati urutan 17 dunia hingga saat ini dengan 4.901.328 kasus positif.
Laporan resmi Satgas Covid-19 hingga Selasa kemarin, 15 Februari 2022 menyebutkan, angka itu diperoleh setelah ada tambahan 57.049 kasus baru dalam 24 jam terakhir, atau kembali naik dari hari sebelumnya yang bertambah 36.501 kasus baru.
Data kematian bertambah 134 jiwa, sehingga totalnya menjadi 145.455 orang meninggal dunia.
Sementara pasien sembuh bertambah 26.747 orang, yang jumlah kesembuhan meningkat jadi 4.349.848 pasien.
Untuk kasus aktif di Tanah Air saat ini tercatat sebanyak 406.025, di mana dari kasus itu 1.839 di antaranya adalah kasus serius atau kritis.
Data dari GISAID menyebutkan, hingga kemarin (15/2/2022), kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia telah mencapai 6.060.
Terdapat selisih angka 755 kasus dibandingkan hari sebelumnya, sementara untuk kasus mingguan, varian Omicron mengalami pertumbuhan sebesar 47,12 persen.
Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus, terutama akibat varian Omucron, masyarakat diminta beraktivitas dengan penuh kewaspadaan.
Khususnya masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang berpeluang mengalami perburukan kondisi apabila terpapar COVID-19.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, ada beberapa faktor yang dapat memperparah kondisi seseorang apabila terpapar COVID-19.
"Yaitu faktor usia, riwayat vaksinasi seseorang serta riwayat komorbid atau penyakit penyerta," ujar Wiku dikutip dari laman resminya.
Tentang faktor risiko ini, umumnya akan menyebabkan sistem pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi menjadi kurang optimal. Khususnya, salah satu faktor risiko yaitu komorbid.
Karena jika sudah terpapar, seseorang yang memiliki satu bahkan lebih penyakit penyerta, berisiko membutuhkan perawatan inap maupun perawatan intensif di rumah sakit. Dan akan membutuhkan ventilator akibat perkembangan gejala yang berat atau kritis.
"Dan ancaman kematian akan menjadi lebih besar," imbuh Wiku.
Update Omicron Dunia
Rata-rata kasus baru virus corona di AS turun di bawah puncak delta
Rata-rata tujuh hari infeksi virus corona baru di Amerika Serikat telah turun ke angka yang tidak terlihat sejak gelombang delta musim panas lalu mulai mereda, meskipun kasus tetap lebih tinggi daripada selama sebagian besar pandemi.
Negara itu memiliki rata-rata 153.029 kasus per hari pada Senin (14/2/2022), menurut The Washington Post.
Jumlah itu lebih rendah dari rata-rata tujuh hari tertinggi selama lonjakan varian delta, 165.187 yang tercatat pada 1 September.
Ini juga merupakan penurunan tajam dari puncak pandemi 807.897 yang dicapai pada 22 Januari.
Meskipun jumlah kasus lebih rendah daripada pada bulan Desember dan Januari, ketika varian omicron yang lebih menular membuat infeksi melonjak, jumlahnya tetap tinggi.
Kematian, yang tertinggal di belakang kasus, juga tampaknya turun dari puncak lonjakan omicron.
Di Kerala, India, tingkat tes positif melonjak menjadi 47,72 persen. Sebanyak 55.557 sampel diuji dalam 24 jam terakhir. Ada 2.60.271 kasus Covid aktif di negara bagian itu.
India mencatat 3.06.064 kasus baru Covid-19 dan 439 kematian terkait dalam 24 jam terakhir yang berakhir pada pukul 08.00, Senin.
Sementara kasus harian telah turun dari hari Minggu (lebih dari 3,3 juta kasus), dan tingkat positif naik menjadi 20,75 persen.
Editor: Iswara N Raditya