tirto.id - Kasus Corona di dunia masih terus dilaporkan pada hari ini, Senin, 13 Juni 2022.
Kasus positif secara global kini mengalami sedikit peningkatan lagi, setelah sempat turun beberapa bulan belakangann, termasuk di Indonesia, di mana salah satunya karena adanya temuan subvarian BA.4 dan BA.5 di Tanah Air.
Dilansir Worldometers, Senin (13/6/2022) per pukul 11.38 WIB, jumlah kasus positif COVID-19 telah mencapai 540.562.504.
Dari jumlah tersebut, 6.331.506 orang dinyatakan meninggal dunia, dan yang berhasil sembuh sebanyak 515.860.586 pasien.
Kasus aktif sendiri tersisa 18.370.412, di mana masih ada 36.137 atau 0,2 persen berada dalam kondisi yang serius atau kritis.
Amerika Serikat masih menjadi negara yang menduduki posisi teratas sebagai negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia, yakni 87.321.703 kasus positif, 1.035.847 kasus kematian, 83.159.792 kesembuhan, dan 3.126.064 kasus positif.
Posisi kedua ditempati India dengan 43.232.004 kasus positif, 524.771 kasus kematian, 42.657.335 kasus sembuh, dan 49.898 kasus aktif.
Kemudian Brasil berada di posisi ketiga dengan 31.456.865 kasus positif, 668.177 kasus kematian, 30.182.173kesembuhan, dan 606.515 kasus aktif.
Lalu posisi keempat ada Prancis dengan 29.849.919 kasus positif, 148.749 kasus kematian, 29.210.587 kasus sembuh, dan 490.583 kasus aktif.
Serta Jerman ada di posisi kelima dengan 26.847.783 kasus positif, 140.183 kematian, 25.939.900 kesembuhan, dan 767.700 kasus aktif.
Selanjutnya, posisi keenam hingga kesepuluh secara berturut-turut ditempati oleh Inggris dengan 22.382.352 kasus positif, Rusia 18.376.587 kasus positif, Korea Selatan 18.229.288 kasus positif, Italia 17.653.375 kasus positif, dan Turki 15.072.747 kasus positif.
Update COVID-19 & Omicron Indonesia
Indonesia juga masih menempati urutan ke-19 dunia dengan total 6.060.488 kasus positif.
Data Satgas COVID-19 Indonesia hingga Minggu sore kemarin, 12 Juni 2022 melaporkan, jumlah itu diperoleh setelah ada penambahan 551 kasus positif baru.
Angka kematian bertambah 2 kasus, sehingga yang meninggal dunia menjadi 156.643 orang secara kumulatif.
Sementara kasus sembuh meningkat 5.899.111 setelah terdapat tambahan 353 kasus sembuh baru dan tersisa 4.734 kasus aktif dari seluruh wilayah di Tanah Air.
Pada perkembangan kasus Omicron (BA.4 & BA.5), GISAID mencatat, ada 11.583 kasus hingga 10 Juni 2022.
Kasus BA.4 & BA.5 Terdeteksi di Bali
Seperti diwartakan Antara, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi di Indonesia sejak 6 Juni 2022, yakni empat kasus dilaporkan sudah masuk Bali.
Satu kasus BA.4 adalah seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.
Sisanya 3 orang kasus positif BA.5, yakni Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei.
Kondisi klinis tiga orang itu antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin Booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin COVID-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan, di tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID.
Laporan tersebut berasal dari 58 negara dan ada 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak, antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.
Sedangkan BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Ada 5 negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.
“Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2. Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata Syahril, seperti dikutip laman resmi Kemenkes.
Editor: Iswara N Raditya