Menuju konten utama
Update Corona Dunia Hari Ini

Update Covid-19 Dunia 21 Mei 2021: 165,5 Juta Orang Positif Corona

Update Corona Indonesia 20 Mei 2021 dan dunia pagi ini per pukul 9.30 WIB.

Update Covid-19 Dunia 21 Mei 2021: 165,5 Juta Orang Positif Corona
Petugas melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen perjalanan pemudik antar pulau di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.

tirto.id - Pandemi Corona belum bisa ditentukan kapan akan berakhir, karena hingga saat ini jumlah positif Covid-19 di dunia terus saja bertambah, bahkan grafiknya di beberapa negara semakin meningkat.

Update Corona terbaru secara global berdasarkan data Worldometers Kamis pagi, 20 Mei 2021 pukul 9.30 WIB menunjukkan, positif corona dari seluruh dunia telah menembus angka 165.543.608 jiwa.

Angka kematian akibat virus mematikan ini telah mencapai 3.431.231 orang dari 222 negara yang terkena wabah ini.

Pasien yang dinyatakan sembuh hingga saat ini sebanyak 145.796.000 orang dan kasus aktif masih menyisakan 16.316.377.

Dari jumlah kasus aktif tersebut, sebanyak 100.118 orang (0,6%) kondisinya dinyatakan serius atau kritis dan sebanyak 17.442.937 orang (99,4%) dalam keadaan ringan.

10 Negara Kasus Corona Terbanyak

Berikut ini 10 Negara yang menduduki posisi 10 besar untuk kasus Corona tertinggi di dunia:

1. Amerika Serikat

Kasus positif: 33.802.324

Kematian: 601.949 orang

Pasien sembuh: 27.299.180

Kasus aktif: 5.901.195

2. India

Kasus positif: 25.771.405

Kematian: 287.156 orang

Pasien sembuh: 22.348.683

Kasus aktif: 3.135.566

3. Brasil

Kasus positif: 15.815.191

Kematian: 441.864 orang

Pasien sembuh: 14.330.118

Kasus Aktif: 1.043.209

4. Prancis

Kasus positif: 5.917.397

Kematian: 108.181 orang

Pasien sembuh: 5.188.641

Kasus aktif: 620.575

5. Turki

Kasus positif: 5.151.038

Kematian: 45.419 orang

Pasien sembuh: 4.980.516

Kasus aktif: 125.103

6. Rusia

Kasus positif: 4.965.676

Kematian: 116.965 orang

Pasien sembuh: 4.581.787

Kasus aktif: 266.924

7. Inggris

Kasus positif: 4.452.527

Kematian: 127.694 orang

Pasien sembuh: 4.284.015

Kasus aktif: 40.818

8. Italia

Kasus positif: 4.172.525

Kematian: 124.646 orang

Pasien sembuh: 3.741.149

Kasus aktif: 306.730

9. Jerman

Kasus positif: 3.627.777

Kematian: 87.405 orang

Pasien sembuh: 3.340.400

Kasus aktif: 199.972

10. Spanyol

Kasus positif: 3.625.928

Kematian: 79.568 orang

Pasien sembuh: 3.342.024

Kasus aktif: 204.336

Update Corona Indonesia Pagi Ini

Di Indonesia sendiri, kasus Corona per pagi ini terkonfirmasi telah mencapai 1.753.101 kasus positif, ada tambahan sebanyak 4.871 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir.

Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 48.669 jiwa setelah mengalami tambahan kasus kematian 192 orang dalam sehari terakhir.

Untuk yang dinyatakan berhasil sembuh, jumlahnya saat ini adalah 1.616.603 orang, serta masih menyisakan 87.829 kasus aktif dari seluruh wilayah di Tanah Air, baik yang sedang dirawat di rumah sakit maupun yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19, berdasarkan pantauan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di lokasi wisata dalam periode libur Idul Fitri pada 12 - 15 Mei 2021, masih banyak sekali orang yang harus mendapat teguran terkait kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan, ada 122.899 orang yang mendapat teguran di tempat wisata secara nasional. Dan angka ini meningkat hingga 90% dibandingkan minggu sebelumnya (5 - 8 Mei) yaitu 92.761 (32,4%) orang.

Dari pantauan kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak pada 24 provinsi di Indonesia, DKI Jakarta menjadi provinsi paling rendah tingkat kepatuhan protokol menjaga jarak di tempat wisata sebesar 27%.

Selanjutnya, Bangka Belitung (33%), Riau (58%) dan Sumatera Selatan (62%). Sementara pada kepatuhan memakai masker terendah di Bangka Belitung sebesar 33%, Sumatera Selatan 58% dan DKI Jakarta 60%.

"Tentunya saya sangat menyayangkan, bahwa Kepatuhan masyarakat menjaga jarak dan memakai masker, bahkan di kota besar seperti DKI Jakarta mencatatkan angka yang rendah di tempat wisata. Tempat yang ramai dikunjungi masyarakat dan berpotensi meningkatkan penularan COVID-19 di kerumunan yang terjadi," kata Wiku.

Menurutnya, Pemerintah daerah (pemda) harusnya bisa melihat perkembangan penanganan melalui data-data yang telah dipaparkan.

Kemudian data tersebut bisa dijadikan dasar untuk mengevaluasi kembali operasional sektor wisata di lapangan sebagaimana tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 2021.

Pemda, lanjutnya, harus bisa melakukan evaluasi kebijakan secara berkala. Sehingga intervensi berikutnya dapat disesuaikan dan dampak yang terbentuk akibat dari kebijakan tersebut.

"Saya yakin, apabila seluruh pemda tegas dan mampu memformulasikan kebijakan yang tepat, dilengkapi kolaborasi yang efektif dengan masyarakatnya, maka kita akan mampu meningkatkan pergerakan ekonomi daerah maupun nasional. Secara bersamaan juga mampu mengendalikan kasus COVID-19," tukas Wiku.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH