tirto.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan pasien positif COVID-19 atau terjangkit virus corona sebanyak 4.283 orang per Jumat (1/5/2020). Kemudian sebanyak 393 pasien meninggal dunia dan 427 orang telah dinyatakan sembuh.
"Sebanyak 427 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 4.283 orang kasus positif, jumlah pasien meninggal sebanyak 393 orang," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/5/2020).
Dari sejumlah data tersebut, sebanyak 2.151 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 1.312 orang lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Kemudian dari sejumlah pasien yang positif COVID-19, sebanyak 3.090 orang diantaranya tersebar di beberapa kelurahan yang ada di Jakarta, sedangkan 1.193 kasus positif lainnya belum diketahui. Lalu sebanyak 1.697 kasus yang saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Total kasus secara keseluruhan sebanyak 5.980 orang," ucapnya.
Kemudian sebanyak 5.604 Pasien Dalam Pemantauan (PDP): 997 (18%) orang masih dirawat dan 4.607 (84%) telah sehat dan pulang kediamannya masing-masing.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 8.311 orang: 217 proses pemantauan (3%) dan 8.094 telah selesai dipantau (97%). Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang diidentifikasi sebanyak 1.319 orang.
Selain itu, Fify mengatakan Pemprov DKI telah melakukan rapid test di 6 wilayah Kota / Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) kepada 79.152 orang.
"Persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 3.022 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 76.130 orang dinyatakan negatif," ucapnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga kata dia, telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) kepada warga yang terdampak COVID-19. Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas menyediakan layanan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan obrolan WhatsApp.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) di situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/.
"Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh Psikolog yang mengundang di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta, "tuturnya.
Pemprov DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi meminta pandemi COVID-19.
Sampai dengan tanggal 30 April 2020, ada total 134 kolaborator yang disetujui, yang terdiri dari Lembaga Usaha, LSM / OMS, Badan PBB, Universitas; perorangan; Kementerian dan setingkat Kementerian.
"Sementara, bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri, topeng, sarung tangan, disinfektan, dan natura," terangnya.
Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui saluran jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai.
Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan penyalur bantuan resmi, yaitu Palang Merah DKI Jakarta, Baznas Bazis DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, dan Aksi Cepat Tanggap. Informasi lengkapnya dapat kunjungi situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto