tirto.id - Kasus positif virus corona COVID-19 di Spanyol mencapai 39.673 kasus dengan jumlah kematian 2.696 orang berdasarkan data Kementerian Kesehatan Spanyol hingga Selasa (24/3/2020) pukul 11.00 waktu setempat.
Dari sejumlah kasus positif COVID-19 di atas, tercatat 3.794 pasien dinyatakan pulih, sedangkan 22.762 orang dalam perawatan.
Dikutip dari BBC, sepanjang Senin (23/3) lalu terdapat tambahan sekitar 4.000 kasus di seluruh wilayah Spanyol. Sementara, pada awal Selasa (24/3) ini, jumlah kematian mencapai 514 orang dalam 24 jam terakhir, yang merupakan rekor terburuk di negara tersebut.
Berdasarkan wilayah, daerah paling banyak terdampak adaah Comunidad de Madrid dengan 12.352 kasus positif. Dalam waktu 24 jam, di wilayah tersebut terdapat penambahan 1.777 kasus. Setelah itu, Catalunya ada di urutan kedua dengan 7.864 kasus positif.
Berikutnya, secara berturut-turut wilayah otonom yang terdampak adalah Basque (2.728 kasus positif), Andalusia (2.471 kasus), Castilla-La Mancha (2.465 kasus), diikuti Castilla y León (2.460 kasus).
Di Comunidad Valenciana diidentifikasi 2.167 kasus, Galicia memiliki 1.415 kasus, Comunidad Foral de Navarra mencapai 1.014 kasus, La Rioja dengan 802 kasus, Aragon mempunyai 758 kasus, dan Principado de Asturias dengan 662 kasus.
Di Extremadura tercatat 636 kasus, Canarias 557 kasus, Islas Baleares 478 kasus, Cantabria 425 kasus, Murcia 385 kasus, dan Melilla 27 kasus. Sementara itu, Ceuta memiliki kasus positif pertama pada Minggu (15/3) dan sejauh ini terdapat 8 kasus positif COVID-19 di wilayah tersebut.
Jumlah kematian terbanyak di Spanyol tercatat di Comunidad de Madrid dengan 1.535 kematian. Rata-rata umur orang yang meninggal karena pengaruh COVID-19 dilaporkan dalam kisaran 73 hingga 99 tahun.Namun, tercatat pula ada penularan terhadap anak di bawah umur, yaitu seorang anak perempuan berusia 4 tahun dan seorang lagi di sebuah sekolah privat.
Dengan total 3.794 pasien COVID-19 sembuh, persentasenya mencapai 9,56 persen dari seluruh kasus positif. Sementara itu, persentase kematian mencapai 6,79 persen.
Pandemi virus corona di Spanyol mempengaruhi semua sektor kehidupan di negara tersebut. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez pada 22 Maret 2020 lalu mengumumkan pemberlakuan lockdown hingga 11 April 2020.
Sementara itu kompetisi sepak bola di Spanyol, baik profesional maupun amatir resmi dihentikan tanpa batas waktu yang ditentukan mulai Senin (23/3/2020) lalu. Ini adalah kelanjutan setelah Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) sempat membekukan liga selama dua pekan.
Editor: Agung DH