tirto.id - Pasien positif Corona di Indonesia menjadi 12.071 orang per 5 Mei 2020. Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan kasus baru sebanyak 484 kasus berdasarkan data pemerintah pusat hingga Selasa (5/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Yuri mengatakan, kasus terkonfirmasi ini berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan laboratorium yang tersebar di sejumlah wilayah.
“Total terkonfirmasi positif menjadi 12.071 orang,” kata Yuri saat memaparkan update data COVID-19, di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/5/2020).
Berdasarkan data tersebut, terdapat tambahan pasien sembuh sebanyak 243 pasien sehingga total menjadi 2.197 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 8 kasus, sehingga secara keseluruhan menjadi 872 orang.
Dalam tiga hari terakhir, penambahan kasus baru masih konsisten di atas 300-an orang. Bahkan data per 5 Mei 2020, terdapat tambahan sebanyak 484 kasus. Ini merupakan penambahan kasus baru terbanyak sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus ke-1 dan ke-2 pada awal Maret 2020.
Sementara provinsi yang tercatat memiliki kasus terkonfirmasi positif terbanyak masih DKI Jakarta, yaitu 4.537 kasus per 4 Mei 2020. Namun, persentase kasus positif di DKI terus berkurang. Misalnya, pada 4 Mei 2020, DKI tercatat hanya 39,2 persen dari kasus nasional.
Pasien positif yang dinyatakan sembuh juga terus bertambah. Data Kementerian Kesehatan, 4 Mei 2020, terdapat tambahan 78 orang, sehingga total menjadi 1.954.
Apabila melihat sebaran kasus sembuh dari 34 provinsi di Tanah Air, kata Yuri, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak, yakni 632, disusul Sulawesi Selatan 199, Jawa Timur sebanyak 178, Jawa Barat 159, Bali 159 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.954 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Di sisi lain, kata Yuri, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 11.587 setelah ada penambahan sebanyak 395 orang per 4 Mei 2020. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 864 setelah ada penambahan sebanyak 19 orang.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 116.861 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 89 laboratorium. Sebanyak 86.061 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 11.587 positif dan 74.474 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 238.178 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 24.020 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 331 kabupaten/kota di Tanah Air.
Editor: Zakki Amali