tirto.id - Dua orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona berubah statusnya menjadi positif COVID-19 pada Rabu (15/4/2020).
Kedua orang tersebut merupakan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara. Dengan bertambahnya 2 orang tersebut, saat ini jumlah orang yang positif COVID-19 di Tarakan menjadi 11 orang.
“Terdapat penambahan 2 orang positif yakni pasien COVID 10 seorang laki-laki usia 48 tahun dan pasien COVID 11 seorang perempuan usia 69 tahun,” kata Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Tarakan, Devi Ika Indriati di Tarakan, seperti dilansir dari Antara, Rabu (15/4/2020).
Kedua PDP yang terlah terkonfirmasi positif COVID-19 itu, kata Devi, akan dilakukan tracing oleh petugas kesehatan termasuk riwayat kontak dengan orang-orang di sekitar tempat tinggalnya.
"Satu memiliki riwayat perjalanan dari Sulawesi Selatan dan satu pasien lagi ada riwayat penyakit yang memberatkan," jelas Devi.
Menurut Devi, sampai saat ini belum diketahuinya riwayat perjalanan pasien lainnya apakah datang dari wilayah pandemi COVID- 19 atau tidak.
Kurangnya keterangan dari pasien ini, lanjut dia, cukup merepotkan pihak Gugus Tugas COVID–19 Kota Tarakan.
Kasus COVID-19 di Tarakan hingga saat ini ada PDP 5 orang yang masih menunggu hasil laboratorium, sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah sebanyak 172 orang.
Dari jumlah ODP itu, yang masih dilakukan pemantauan oleh Puskesmas sesuai wilayah tempat tinggal ODP sebanyak 84 orang.
Sementara ODP selesai menjalani pemantauan dan dinyatakan sehat dengan mendapatkan surat keterangan sehat dari Puskesmas sebanyak 88 orang.
Selain itu, tercatat jumlah kumulatif Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 153 dengan rincian yang masih dipantau 110 orang dan selesai dipantau 43 orang.
Update jumlah pasien virus corona COVID-19 di Indonesia hingga Rabu pagi ini yaitu kasus positif bertambah 282 total 4.839, pasien sembuh bertambah 46 total 426, dan pasien meninggal 60 total 459.
“Seperti kita ketahui bersama ini gambaran bahwa penularan di tengah masyarakat masih terjadi,” ujar Juru Bicara Pemerintah soal COVID-19, Achmad Yurianto, Selasa (14/4/2020)
Yurianto mengatakan, ada dua faktor utama yang membuat kasus positif COVID-19 terus bertambah, pertama masih ada kasus positif tanpa gejala dan tanpa keluhan, ini yang menjadi sumber penularan.
Faktor kedua adalah masih ada masyarakat rentan tertular karena tidak mematuhi jaga jarak dalam komunikasi, dan tidak memakai masker.
“Oleh karena itu kami mengimbau masyarakat untuk disiplin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Kita ingatkan semua keluarga kita,” tukasnya.
Editor: Agung DH