Menuju konten utama

Update Corona Indonesia & Dunia 14 April 2020: Data Kasus Terbaru

Update Corona 14 April 2020 di Indonesia: jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah dan hari ini mendekati angka lima ribu pasien.

Update Corona Indonesia & Dunia 14 April 2020: Data Kasus Terbaru
Ilustrasi virus Korona. foto/istockphoto

tirto.id - Update data kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia pada hari ini masih memperlihatkan peningkatan signifikan jumlah pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengumumkan, total jumlah kasus positif corona di Indonesia menanjak menjadi 4.839 pasien, pada Selasa, 14 April 2020, pukul 16.10 WIB.

Selama sehari terakhir, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 282 pasien. Angka kasus baru tersebut lebih rendah dibanding penambahan harian Senin kemarin yang mencapai 318 orang.

Sampai hari ini, 3.954 pasien positif Covid-19 di Indonesia masih menjalani perawatan dan isolasi. Jumlah itu setara 81,7 persen dari total kasus positif virus corona di tanah air.

Pasien corona yang berhasil sembuh juga bertambah menjadi 426 orang. Namun, jumlah ini masih di bawah total angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia yang meningkat lagi jadi 459 jiwa.

Peningkatan angka kematian itu membikin case fatality rate (CFR) Covid-19 di Indonesia terkerek ke level 9,49 persen. Sebelumnya, level CFR sempat turun ke angka 8 persen.

Pada hari ini, untuk pertama kalinya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto juga menyampaikan data Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di lingkup nasional.

Yurianto menyebut, sebanyak 10.482 orang sudah tercatat sebagai PDP di Indonesia, per 14 April 2020. Dari jumlah itu, 4.839 pasien terkonfirmasi positif corona berdasarkan tes PCR.

Selain itu, dia menambahkan, sampai hari ini, total jumlah ODP di dalam negeri telah mencapai 139.137 orang.

"Orang dalam pengawasan tidak menutup kemungkinan berpotensi menjadi sumber penularan bila ia tidak mengkarantina diri atau berobat saat ada gejala," kata Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta hari ini.

Detail data kasus positif corona di Indonesia per 14 April 2020 bisa dilihat di perincian berikut ini.

1. Update data kasus positif corona di Indonesia pada 14 April 2020

  • Jumlah kasus baru: 282
  • Total jumlah kasus: 4.839
  • Total jumlah pasien dirawat: 3.954
  • Total jumlah pasien sembuh: 426
  • Total jumlah pasien meninggal: 459

2. Data persebaran kasus positif corona per provinsi

  • DKI Jakarta: 2.335 Kasus, 163 Sembuh, 241 Meninggal
  • Jawa Barat: 530 Kasus, 23 Sembuh, 52 Meninggal
  • Jawa Timur: 475 Kasus, 76 Sembuh, 41 Meninggal
  • Banten: 280 Kasus, 7 Sembuh, 22 Meninggal
  • Jawa Tengah: 278 Kasus, 19 Sembuh, 26 Meninggal
  • Sulawesi Selatan: 231 Kasus, 33 Sembuh, 15 Meninggal
  • Bali: 92 Kasus, 21 Sembuh, 2 Meninggal
  • Sumatera Utara: 72 Kasus, 10 Sembuh, 9 Meninggal
  • Papua: 68 Kasus, 5 Sembuh, 3 Meninggal
  • DI Yogyakarta: 62 Kasus, 18 Sembuh, 7 Meninggal
  • Sumatera Barat: 48 Kasus, 7 Sembuh, 5 Meninggal
  • Nusa Tenggara Barat: 37 Kasus, 2 Sembuh, 2 Meninggal
  • Kalimantan Selatan: 37 Kasus, 3 Sembuh, 5 Meninggal
  • Kalimantan Timur: 35 Kasus, 6 Sembuh, 1 Meninggal
  • Kepulauan Riau: 26 Kasus, 2 Sembuh, 5 Meninggal
  • Kalimantan Tengah: 25 Kasus, 8 Sembuh, 1 Meninggal
  • Lampung: 21 Kasus, 1 Sembuh, 5 Meninggal
  • Riau: 20 Kasus, 1 Sembuh, 0 Meninggal
  • Sumatera Selatan: 19 Kasus, 4 Sembuh, 2 Meninggal
  • Sulawesi Tengah: 19 Kasus, 2 Sembuh, 3 Meninggal
  • Sulawesi Utara: 17 Kasus, 2 Sembuh, 2 Meninggal
  • Kalimantan Utara: 16 Kasus, 0 Sembuh, 1 Meninggal
  • Sulawesi Tenggara: 16 Kasus, 1 Sembuh, 1 Meninggal
  • Kalimantan Barat: 13 Kasus, 5 Sembuh, 3 Meninggal
  • Maluku: 11 Kasus, 1 Sembuh, 0 Meninggal
  • Aceh: 5 Kasus, 4 Sembuh, 1 Meninggal
  • Jambi: 5 Kasus, 0 Sembuh, 0 Meninggal
  • Sulawesi Barat: 5 Kasus, 1 Sembuh, 1 Meninggal
  • Bengkulu: 4 Kasus, 0 Sembuh, 1 Meninggal
  • Kep. Bangka Belitung: 4 Kasus, 0 Sembuh, 1 Meninggal
  • Maluku Utara: 2 Kasus, 1 Sembuh, 0 Meninggal
  • Papua Barat: 2 Kasus, 0 Sembuh, 1 Meninggal
  • Nusa Tenggara Timur: 1 Kasus, 0 Sembuh, 0 Meninggal
  • Gorontalo: 1 Kasus, 0 Sembuh, 0 Meninggal

Update Data Corona Dunia: Jumlah Kasus Capai 1,9 Juta

Pandemi corona saat ini sudah melanda 210 negara. Pemerintah di negara-negara maju maupun miskin masih terus berupaya mengerem penyebaran virus corona jenis baru ini (SARS-CoV-2).

Sementara total jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia sudah semakin mendekati angka 2 juta pasien.

Berdasarkan data Worldometers, sampai jam 18.00 WIB,14 April 2020, jumlah kasus positif corona di seluruh dunia telah mencapai 1.936.700 orang.

Amerika Serikat, Spanyol dan Italia masih menjadi 3 negara dengan angka kasus infeksi tertinggi di dunia. Di Spanyol, penambahan kasus dalam sehari terakhir bahkan mencapai 2.442 pasien.

Tiga negara tersebut juga memiliki angka kematian akibat Covid-19 yang terbanyak. Hingga hari ini, total kematian akibat infeksi virus corona di level global telah menyentuh angka 120.568 jiwa.

Sedangkan total pasien Covid-19 yang berhasil sembuh di dunia, sudah berjumlah 459.015 orang. Saat ini, masih ada 1.357.117 pasien positif corona yang berada dalam perawatan, namun sekitar 50.965 jiwa di antaranya sedang kritis atau mengalami gejala serius.

Berikut daftar 10 negara dengan kasus positif corona terbanyak per 14 April 2020:

1. Amerika Serikat: 587.173 kasus (23.644 meninggal, 36.948 sembuh)

2. Spanyol: 172.541 kasus (18.056 meninggal, 67.504 sembuh)

3. Italia: 159.516 kasus (20.465 meninggal, 35.435 sembuh)

4. Perancis: 136.779 kasus (14.967 meninggal, 27.718 sembuh)

5. Jerman: 130.072 kasus (3.194 meninggal, 68.200 sembuh)

6. Inggris: 88.621 kasus (11.329 meninggal, sembuh tak terdata)

7. China: 82.249 kasus (3.341 meninggal, 77.738 sembuh)

8. Iran: 74.877 kasus (4.683 meninggal, 48.129 sembuh)

9. Turki: 61.049 kasus (1.296 meninggal, 3.957 sembuh)

10. Belgia: 31.119 kasus (4.157 meninggal, 6.868 sembuh).

Perkembangan di China sedang menjadi sorotan meskipun angka kasus positif corona di negara ini tidak meningkat cepat seperti saat awal pandemi bermula.

Gelombang kedua penyebaran virus dinilai telah terjadi di China setelah angka kasus baru kembali merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. Situasi itu terjadi tak lama setelah karantina wilayah (lockdown) di China diakhiri.

Dalam sehari terakhir, ditemukan 89 kasus infeksi baru di China berdasarkan laporan NHC pada 14 April 2020. Sebanyak 86 kasus baru diidentifikasi sebagai imported case dan tiga lainnya akibat transmisi lokal di Provinsi Guandong.

Data ini sedikit menurun dibandingkan sehari sebelumnya, yang mencapai 108 kasus baru, dengan 98 imported cases serta 10 penularan lokal di Provinsi Heilonjiang dan Guandong.

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pun menyarankan kebijakan pembatasan sosial untuk menekan penularan Covid-19 tidak diperlonggar secara cepat saat wabah dinilai mereda. Pelonggaran itu semestinya dilakukan dengan perlahan.

Dia menambahkan kajian WHO merekomendasikan enam kriteria yang harus dipenuhi ketika suatu negara hendak memperlonggar pembatasan sosial saat pandemi dinilai telah dapat diatasi.

Keenamnya ialah terdapat bukti transmisi virus corona bisa dikendalikan; sistem untuk mendeteksi dan menangani pasien sekaligus melacak kontaknya sudah bekerja dengan baik; ketentuan khusus untuk menekan risiko penularan virus corona tetap diberlakukan di fasilitas kesehatan atau tempat rentan lainnya, seperti panti jompo.

Tiga kriteria lain: pencegahan terus diterapkan di tempat kerja, sekolah dan tempat umum; risiko masuknya imported cases dapat dikelola; dan publik telah diedukasi agar mengadopsi pola hidup baru untuk mencegah penularan Covid-19.

"Setiap negara harus menerapkan langkah komprehensif untuk mengerem penyebaran virus dan menyelamatkan nyawa, dengan tujuan mencapai kondisi stabil rendah ataupun tanpa transmisi [virus]," kata Tedros dalam pernyataan resminya yang dilansir laman WHO.

Dia juga mengingatkan, koneksi global bisa memicu risiko berulangnya penyebaran virus corona dan peningkatan kembali jumlah kasus di suatu negara. Sebab, belum ada vaksin untuk Covid-19.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH