tirto.id - Update terkini perkembangan kasus corona COVID-19 masih terus meningkat di sejumlah seluruh dunia.
Menurut data dari situs Worldometerssecara real time, hingga Senin, 13 September 2021 pukul 15.34 WIB, angka kasus global saat ini telah mencapai 225,537,234 dengan total kematian sebanyak 4,645,319.
Berdasarkan catatan data, angka kesembuhan secara keseluruhan mencapai 202,137,424, sementara kasus aktif saat ini sebanyak 18,754,491, yang mana 99,5 persen dalam kondisi bergejala ringan, sementara 0,5 persen dalam kondisi bergejala berat.
Amerika Serikat masih mencatatkan angka kasus terakumulasi paling banyak di sunia, yaitu 41,853,362, dengan 677,988 kematian.
Ada 633 kasus baru tercatat di India, dengan jumlah kasus mencapai 33,264,175, sehingga menempatkan negara tersebut di urutan ke-2 dunia.
Brazil berada di urutan ke-3 dengan jumlah kasus mencapai 20,999,779, disusul Inggris dengan 7,226,276 kasus.
Rusia menduduki peringkat 5 besar dunia, dengan angka kasus mencapai 7,158,248. Tercatat ada 18,178 kasus baru dengan 719 kematian baru di negara tersebut.
Prancis menyusul dengan 6,905,071 kasus, kemudian mengekor Turki dengan 6,658,251, dan Iran 5,295,786 kasus.
Argentina berada di urutan ke-9 dunia dengan 5,224,534 kasus dan Kolombia di 10 besar dengan 4,930,249 kasus.
Jumlah Infeksi di Singapura Meningkat
Pemerintah Singapura sedang mencoba untuk hidup dengan COVID-19 dan melihat tidak perlu memperketat pembatasan untuk mengatasi lonjakan kasus, tetapi akan menunda lebih banyak langkah pembukaan kembali sambil memantau peningkatan kasus yang parah.
Infeksi harian baru Singapura telah meningkat tajam baru-baru ini dan mencapai 450 kasus pada Kamis (9/9), setelah langkah-langkah penahanan dilonggarkan sebagai bagian dari pembukaan kembali bertahap setelah vaksinasi 80 persen dari populasinya.
"Peningkatan infeksi harian yang cepat dan eksponensial yang kita alami sekarang ini adalah apa yang harus dilalui oleh setiap negara yang ingin hidup dengan COVID-19 di beberapa titik," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam konferensi pers pada Jumat.
Untuk mendukung sistem perawatan kesehatan, Singapura akan membiarkan lebih banyak pasien yang divaksin pulih di rumah dan akan memulai program suntikan penguat (booster) vaksin untuk kelompok rentan.
Pihak berwenang juga telah memutuskan untuk mengurangi karantina dari 14 hari menjadi 10 hari untuk kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Indikator utama dalam menentukan langkah pembukaan kembali adalah jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) selama 2-4 minggu ke depan, kata Lawrence Wong, menteri keuangan dan ketua bersama gugus tugas virus corona.
Saat ini ada tujuh pasien ICU dan 300 tempat tidur yang tersedia, yang dapat ditingkatkan menjadi 1.000 tempat tidur.
Jika jumlahnya tetap dapat dikelola, negara akan melanjutkan rencana pembukaan kembali.
"Jumlah ICU kami masih rendah sekarang ... tetapi kami tidak boleh berpuas diri," kata Wong.
"Penyakit parah biasanya datang dua minggu atau lebih setelah seseorang tertular virus," kata Wong, kemudian menambahkan mungkin "sembrono" untuk membuka kembali sekarang.
Singapura juga mencatat lebih banyak anak terinfeksi, tetapi tidak ada yang sakit parah, menurut Kenneth Mak, direktur layanan medis.
Update Corona di Indonesia Hari Ini
Indonesia kini berada di urutan ke-13 dunia dengan jumlah kasus terakumulasi mencapai 4,167,511. Angka ini adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.
Menurut data terakhir Satgas COVID-19 per 12 September kemarin, ada 3.779 kasus baru yang diumumkan di Indonesia, dengan positivity rate mencapai 3 persen.
Kasus aktif per 12 September sebanyak 109.869, dengan jumlah angka kesembuhan mencapai 3.918.753. Angka kasus meninggal dunia bertambah sebanyak 188, dengan total keseluruhan mencapai 138.889.
Sementara itu untuk pemeriksaan, tercatat sebanyak 124 ribu orang yang diperiksa, yang mana 37 ribu di antaranya adalah pemeriksaan PCR, dan Rapid Antigen sebanyak 87 ribu.
Adapun sebaran 3.779 kasus baru yaitu Jawa Barat 567 kasus, Jawa Timur 367 kasus, DKI Jakarta 306 kasus, Sumatera Utara 281 kasus, dan Jawa Tengah 168 kasus.
Pada perkembangan vaksinasi, ada sebanyak 72,766,195 orang yang telah disuntik vaksin dosis pertama, dan 41,734,734 orang telah mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19.
Editor: Addi M Idhom