Menuju konten utama

Update Corona Dunia: Data Meninggal Italia dan Spanyol Lampaui Cina

Update coronavirus di dunia: Kasus meninggal di Italia dan Spanyol melebihi data di Cina, sementara AS kasus corona terbanyak per 27 Maret.

Update Corona Dunia: Data Meninggal Italia dan Spanyol Lampaui Cina
Ilustrasi virus Korona. foto/istockphoto

tirto.id - Jumlah kasus yang meninggal dunia akibat virus corona COVID-19 di Italia dan Spanyol melebihi jumlah di mana virus corona jenis baru ini pertama kali menyebar, yakni Cina.

Hingga Jumat (27/3/2020) per pukul 8.31 WIB, data dari Johns Hopkins CSSE melaporkan, kasus kematian di Italia sebanyak 8.215 dan Spanyol 4.365. Sementara Cina, berada di urutan ketiga jumlah kematian tertinggi, yaitu 3.169 kasus.

Sedangkan untuk jumlah kasus terbanyak, Amerika Serikat (AS) tercatat paling banyak, sehingga melampaui Italia dan Cina, sehingga menjadikannya negara dengan wabah korona terbesar di dunia.

Total jumlah kasus di AS mencapai 85.505 pada Jumat pagi, kemudian Cina dengan 81.782 kasus dan Italia dengan 80.589 kasus.

Virus corona pertama kali muncul di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019. Sejak itu, menyebar ke lebih dari setengah juta orang di hampir setiap negara di dunia dan terus bertambah dengan sangat cepat, hal itu seperti yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal pekan ini.

"Pandemi ini semakin cepat. Butuh 67 hari dari kasus yang dilaporkan pertama untuk mencapai 100.000 kasus, 11 hari untuk 100.000 kasus kedua, dan hanya empat hari untuk 100.000 kasus ketiga," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di kantor pusat WHO, Jenewa, Senin (23/3/2020) lalu.

Seperti dilansir CNBC, Jumat (27/3/2020), AS pada minggu lalu mengonfirmasi, jumlah kasus virus corona telah melebihi angka 5.000. Sebelumnya pada awal bulan, baru terkonfirmasi sekitar 100 kasus di AS.

Menurut para pejabat di AS, jumlah kasus yang dikonfirmasi terus bertambah itu kemungkinan karena warga yang meremehkan virus corona.

Dengan 37.258 kasus yang dikonfirmasi pada Kamis pagi, New York menyumbang hampir setengah dari semua kasus di AS.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, pertumbuhan yang cepat dari kasus yang dikonfirmasi tersebut, sebagian disebabkan oleh infeksi simpanan yang belum diketahui karena kurangnya pengujian.

Wabah besar di hot spot seperti New York mengancam akan membanjiri sistem rumah sakit setempat, yang memiliki jumlah tempat tidur, staf, dan peralatan yang terbatas, terutama ventilator, perangkat yang berpotensi menyelamatkan jiwa.

Kota-kota dan negara-negara di seluruh negeri telah mengambil langkah-langkah ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sekitar 20 negara bagian telah mengeluarkan imbauan untuk tetap tinggal di rumah dan telah menutup bisnis yang tidak penting, termasuk tujuh wilayah di AS serta Washington D.C.

Beberapa kota atau kabupaten di Florida, Texas, dan Pennsylvania juga telah mengeluarkan perintah agar warga tinggal di rumah tanpa adanya mandat di seluruh negara bagian.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DI DUNIA atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH