Menuju konten utama
Berita COVID-19 Hari Ini

Update Corona Dunia 7 April: 10 Negara Kasus Kematian Terbanyak

Update Corona Indonesia dan dunia pagi ini, 7 April 2021 pukul 9.00 WIB.

Update Corona Dunia 7 April: 10 Negara Kasus Kematian Terbanyak
Petugas kesehatan memperlihatkan botol vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi bagi pedagang di pasar tradisional Gringging, Kediri, Jawa Timur, Kamis (1/4/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

tirto.id - Pandemi COVID-19 di Indonesia dan dunia belum juga berakhir, karena angka kasus positif Corona dan kematian, grafiknya masih terus mengalami kenaikan.

Update kasus Corona terbaru secara global berdasarkan data Worldometers, Rabu (7/4/2021) pagi pukul 9.00 WIB menunjukkan, total kasus positif di dunia telah mencapai 133.009.908 jiwa.

Kematian dari seluruh dunia hingga pagi ini tercatat sebanyak 2.885.287 orang, sementara untuk pasien yang berhasil sembuh hingga kini terkonfirmasi sebanyak 107.254.860 orang dan kasus aktif masih menyisakan 22.869.761 alias pasien dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

10 Negara Kasus Kematian Corona Terbanyak

Berikut ini 10 negara dengan kasus kematian terbanyak hingga hari ini:

1. Amerika Serikat: 570.260 kematian, 31.560.438 kasus positif dan pasien sembuh 24.122.221 orang.

2. Brasil: 337.364 kematian, 13.106.058 kasus positif dan pasien sembuh 11.558.784 orang.

3. Meksiko: 204.399 kematian, 2.251.705 kasus positif dan pasien sembuh 1.791.894 orang.

4. India: 166.208 kematian, 12.799.746 kasus positif dan pasien sembuh 11.789.759 orang.

5. Inggris: 126.882 kematian, 4.364.529 kasus positif dan pasien sembuh 3.922.263 orang.

6. Italia: 111.747 kematian, 3.686.707 kasus positif dan pasien sembuh 3.019.255 orang.

7. Rusia: 101.106 kematian, 4.597.868 kasus positif dan pasien sembuh 4.220.035 orang.

8. Prancis: 97.273 kematian, 4.841.308 kasus positif dan pasien sembuh 301.299 orang.

9. Jerman: 77.862 kematian, 2.912.636 kasus positif dan pasien sembuh 2.597.100 orang.

10. Spanyol: 75.911 kematian, 3.317.948 kasus positif dan pasien sembuh 3.080.466 orang.

Update Corona Indonesia Pagi Ini

Indonesia pagi ini tercatat berada di posisi ke-17 untuk negara dengan kasus kematian terbanyak di dunia dengan mengonfirmasi 41.977 orang meninggal dunia secara kumulatif, setelah mendapat tambahan 162 kasus meninggal dalam waktu 24 jam terakhir.

Angka positif COVID-19 di Tanah Air hingga saat ini telah menembus angka 1.542.516 jiwa, dan jumlah ini diperoleh setelah ada tambahan 4.549 kasus baru.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari virus mematikan ini adalah 1.385.973 orang dan masih menyisakan 114.566 kasus aktif pada hari ini.

FDA Sahkan Sistem Uji Antibodi yang Dikumpulkan oleh Covid-19

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengatakan telah mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk Sistem Uji Antibodi yang dikumpulkan sendiri oleh Symbiotica Covid-19.

Dikutip dari CNN pagi ini, sistem pengujian ini akan memberi tahu orang-orang jika mereka pernah terinfeksi virus corona di masa lalu.

Ini adalah yang pertama menggunakan sampel bercak darah kering yang dikumpulkan di rumah, yang kemudian dikirim ke laboratorium Symbiotica, Inc. untuk dianalisis.

"Otorisasi penggunaan resep pertama, tes antibodi koleksi rumah akan memainkan peran penting dalam membantu profesional perawatan kesehatan mengidentifikasi individu yang telah mengembangkan respons imun adaptif dari infeksi Covid-19 baru-baru ini atau sebelumnya," Dr. Jeff Shuren, direktur Pusat FDA untuk Perangkat dan Kesehatan Radiologi dalam sebuah pernyataan.

Tes tersebut tidak boleh digunakan untuk mendiagnosis atau mengecualikan infeksi SARS-CoV-2 akut, kata FDA.

Covid-19 Self-Collected Antibody Test System telah diizinkan untuk penggunaan resep dengan sampel darah kering ujung jari, baik diambil sendiri oleh orang berusia 18 tahun ke atas atau diambil oleh orang dewasa untuk anak-anak usia 5 tahun ke atas.

Kinerja tes belum ditetapkan pada orang yang telah menerima vaksin Covid-19, kata EUA.

“Signifikansi klinis dari hasil antibodi positif atau negatif setelah vaksinasi Covid-19 belum ditetapkan, dan hasil dari tes ini tidak boleh ditafsirkan sebagai indikasi atau tingkat perlindungan dari infeksi setelah vaksinasi,” katanya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH