tirto.id - Sebanyak 10 sampel asal Indonesia teridentifikasi telah terinfeksi virus corona varian B.1.1.7 atau B117. Hal itu diketahui dari laman Global Initiative for Sharing All Influenza Data (GISAID), inisiatif sains global dan sumber utama yang menyediakan akses terbuka ke data genom virus influenza dan Corona yang bertanggung jawab atas pandemi COVID-19.
"Ya benar," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito saat dikonfirmasi reporter Tirto pada Senin (5/4/2021).
Berdasarkan laman tersebut, sampel terakhir yang teridentifikasi berasal dari seorang pasien perempuan berusia 21 tahun. Sampel itu diambil pada 7 Maret 2021, kemudian diolah oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dimasukkan ke GISAID oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan pada 31 Maret 2021.
Varian B117 juga ditemukan pada sampel swab yang diperoleh dari seorang perempuan berusia 32 tahun asal Karawang, Jawa Barat. Sampel diambil pada 17 Februari 2021 kemudian diolah oleh Laboratorium Intibios Karawang dan dimasukkan ke GISAID oleh Balitbangkes Kemenkes pada 31 Maret 2021.
Kemudian, varian B117 juga terdapat pada sampel dari seorang pria usia 45 tahun asal Karawang, Jawa Barat. Sampel diambil pada 12 Maret 2021 dan diolah oleh Balitbangkes Kemenkes, hasilnya diunggah pada 31 Maret 2021.
Wiku mengaku tidak tahu apakah varian-varian tersebut berasal dari penularan lokal atau teridentifikasi berasal dari luar negeri. Namun, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah melakukan screening di pintu masuk negara, termasuk di bandara.
"Selalu menerapkan aturan screening bagi pelaku perjalanan internasional seperti yg diatur dalam SE 8/2021," kata Wiku.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Abdul Aziz
