tirto.id - Kasus virus Corona dunia terus mengalami peningkatan dari hari ke harinya, khususnya setelah musim liburan Natal dan Tahun Baru 2021.
Worldometers mencatat, kasus virus Corona per Senin (4/1/2021) pagi telah mencapai 85.493.384 kasus, dan jumlah kematian sebanyak 1.850.243 orang.
Sedangkan untuk pasien yang sembuh hingga hari ini tercatat ada sebanyak 60.444.458 orang di mana kasus aktif 23.198.683 dengan rincian 23.092.664 orang (99,5%) dalam kondisi ringan dan 106.019 orang (0,5%) kondisinya serius atau kritis.
Berikut daftar 10 negara dengan kasus Corona tertinggi hingga saat ini:
1. Amerika Serikat: 21.113.528 kasus, 360.078 orang meninggal dunia, dan 12.436.958 pasien sembuh.
2. India: 10.341.291 kasus, 149.686 orang meninggal dunia, dan 9.946.131 pasien sembuh.
3. Brasil: 7.733.746 kasus, 196.018 orang meninggal dunia, dan 6.813.008 pasien sembuh.
4. Rusia: 3.236.787 kasus, 58.506 orang meninggal dunia, dan 2.618.882 pasien sembuh.
5. Prancis: 2.655.728 kasus, 65.037 orang meninggal dunia, dan 195.174 pasien sembuh.
6. Inggris: 2.654.779 kasus dan 75.024 orang meninggal dunia.
7. Turki: 2.241.912 kasus, 21.488 orang meninggal dunia, dan 2.136.534 pasien sembuh.
8. Italia: 2.155.446 kasus, 75.332 orang meninggal dunia, dan 1.503.900 pasien sembuh.
9. Spanyol: 1.936.718 kasus dan 50.837 orang meninggal dunia.
10. Jerman: 1.781.053 kasus, 35.105 orang meninggal dunia, dan 1.381.900 pasien sembuh.
Indonesia sendiri saat ini mengonfirmasi sebanyak 765.350 kasus, 22.734 orang meninggal dunia, dan 631.937 pasien sembuh dengan posisinya berada di urutan ke-20.
AS Mengalami Lonjakan Pasien COVID-19 Selama Musim Liburan & Tahun Baru
Amerika Serikat (AS) saat ini bersiap untuk 'kehancuran total sistem perawatan kesehatan' karena melonjaknya pasien COVID-19 di banyak wilayah AS setelah musim liburan dan tahun baru 2021.
Dikutip dari CNN, California pada hari Minggu (3/1/2021) melaporkan lebih dari 45.000 kasus virus korona baru seiring lonjakan terus berlanjut hingga tahun baru.
Sementara di seluruh wilayah Amerika Serikat, rumah sakit berlomba untuk mengikuti lonjakan pasien Covid-19 dalam jumlah yang belum pernah terlihat selama masa Pandemi COVID-19.
Saat ini, AS melaporkan 125.544 rawat inap Covid-19, menetapkan rekor baru, menurut The Covid Tracking Project. Jumlahnya telah melebihi 100.000 selama lebih dari sebulan.
Kasus-kasus melonjak sejak Thanksgiving, serta dampak dari perayaan Natal dan Tahun Baru masih berlangsung.
Hingga Minggu, lebih dari 20,4 juta orang telah terinfeksi virus di AS dan setidaknya 350.000 orang telah meninggal, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Meningkatnya penyebaran juga tidak luput dari perhatian staf rumah sakit. Di salah satu rumah sakit California, wabah yang mungkin terkait dengan kostum tiup bertenaga udara pada Natal telah membuat hampir 50 karyawan sakit.
"Ini tentang kehancuran total sistem perawatan kesehatan jika kita mengalami lonjakan lagi," kata Dr. Brad Spellberg, kepala petugas medis di Pusat Medis California Selatan Universitas Wilayah Los Angeles.
"Dan kami, di rumah sakit, tidak bisa menghentikan itu. Kami hanya bisa bereaksi. Masyarakatlah yang memiliki kekuatan untuk menghentikan penyebaran virus ini dengan mematuhi pedoman kesehatan masyarakat yang telah dikeluarkan," tambahnya.
Lonjakan kasus juga membatasi peluncuran vaksin, kata Ahli Bedah Umum AS Dr. Jerome Adams, Minggu. Pemerintahan Trump telah mendorong tanggung jawab untuk memberikan suntikan kepada mitra negara bagian dan lokal, tetapi mereka terhambat oleh membanjirnya kasus.
"Ketika Anda bertanya apa yang salah, kami harus memahami bahwa virus ini juga terjadi di tengah lonjakan dan banyak kapasitas lokal untuk dapat memvaksinasi digunakan untuk pengujian dan menanggapi lonjakan," kata Adams.
"Kami harus memahami bahwa hal itu terjadi selama liburan dan orang-orang di departemen kesehatan dan di rumah sakit juga mengambil cuti liburan. Tapi kabar baiknya adalah kami melihatnya dengan cepat meningkat berkat mitra negara bagian kami," tutupnya.
Editor: Agung DH