tirto.id - Kasus positif Corona dunia pada 23 November 2020 tembus hingga 58.536.651. Amerika Serikat masih memimpin dengan 12.219.446 kasus.
Sementara kasus kematian global mencapai 1.386.212 dengan jumlah meninggal dunia terbanyak di Amerika Serikat sebanyak 256.725 orang.
Kasus Corona Dunia 23 November 2020
Berikut ini 7 negara yang memimpin dengan jumlah kasus positif Corona terbanyak di dunia hari ini seperti dikutip dari Johns Hopkins University (JHU):
- Amerika Serikat: 12.219.446 kasus
- India: 9.095.806 kasus
- Brasil: 6.052.786 kasus
- Prancis: 2.191.180 kasus
- Rusia: 2.071.858 kasus
- Spanyol: 1.556.730 kasus
- Inggris: 1.515.802 kasus
- Amerika Serikat: 256.725
- Brasil: 168.989
- India: 133.227
- Meksiko: 100.823
- Inggris: 55.120
- Italia: 49.823
- Prancis: 48.807
India mencatatkan kasus kesembuhan tertinggi di dunia, yakni sebanyak 8.521.617, kemudian Brasil berada di posisi kedua untuk pasien sembuh terbanyak, yaitu 5.437.189 kasus, yang disusul dengan Brasil sebanyak 4.526.513.
Sedangkan Amerika Serikat berada di urutan keempat dengan kasus kesembuhan 1.582.768, dan Rusia dengan 1.195.492 kasus pasien sembuh atau posisi kelima kasus kesembuhan pasien COVID-19 terbanyak.
Pesan WHO Terbaru Terkait COVID-19
Dalam pesan terbarunya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, minggu ini ada lebih banyak kabar baik dari uji coba vaksin, yang terus memberikan harapan untuk mengakhiri pandemi.
"Pada saat yang sama, kita harus terus menggunakan alat yang kita miliki untuk memutus rantai transmisi dan menyelamatkan nyawa sekarang," ujar Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pandemi COVID-19, menurut WHO, adalah pengingat yang kuat tentang hubungan intim antara manusia, hewan, dan planet yang kita tinggali bersama.
Karenanya, manusia tidak dapat melindungi dan meningkatkan kesehatannya tanpa memperhatikan kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Hal itu tidak lebih benar daripada kasus resistensi antimikroba, salah satu ancaman kesehatan terbesar di zaman ini. Resistensi antimikroba mungkin tidak tampak mendesak seperti pandemi, tetapi sama berbahayanya.
Ini mengancam untuk merilekskan satu abad kemajuan medis dan membuat manusia tidak berdaya melawan infeksi yang saat ini dapat diobati dengan mudah.
Meskipun antibiotik adalah fokus utama, resistansi antimikroba juga mencakup resistansi terhadap obat HIV, malaria, penyakit tropis yang terabaikan, dan banyak lagi.
Editor: Agung DH