tirto.id - Jumlah kasus positif corona di dunia pada hari ini, 19 November 2020 sore telah mencapai angka 56,300,193 jiwa.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia, yaitu mencapai 11,529,807 kasus.
India berada pada posisi kedua kasus terbanyak yaitu 8,958,483 kasus, disusul Brasil di posisi ketiga dengan 5,945,849 kasus.
Sementara itu, kasus meninggal dunia di AS hingga saat ini mencapai 250.180 orang.
Menurut data dari Johns Hopkins University (JHU) per Kamis (19/11/2020) pukul 15.55 WIB, angka kematian akibat virus corona di seluruh dunia yaitu 1,350,326.
Sementara untuk kasus sembuh global mencapai 35.997.102 dan India hari ini menempati urutan teratas untuk total pasien sembuh, yakni 8.335.109 orang.
Berikut ini 7 negara dengan kasus tertinggi di dunia:
- Amerika Serikat 11,529,807
- India 8,958,483
- Brasil 5,945,849
- Prancis 2,115,717
- Rusia 1,998,966
- Spanyol 1,525,341
- Inggris 1,434,004
Indonesia sendiri sesuai data yang diterima JHU juga terus mengalami kenaikan kasus baru dengan total 478.720 positif COVID-19, meninggal dunia 15.503 dan kasus sembuh sebanyak 402.347.
Pesan WHO Terkait Perkembangan Vaksin
Badan Organisasi Dunia (WHO) dalam lamannya menyebutkan, saat ini pihaknya terus menerima berita menggembirakan tentang vaksin COVID-19 dan tetap optimis serta berhati-hati tentang potensi alat baru yang mulai berdatangan dalam beberapa bulan mendatang.
"Saat ini kami sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara. Khususnya di Eropa dan Amerika, petugas kesehatan dan sistem kesehatan didorong ke titik puncaknya," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
WHO telah mengeluarkan panduan dan alat untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis dan kesehatan masyarakat serta persediaan dan fasilitas untuk mengelola pasien COVID-19.
Saat ini, WHO memiliki 150 tim medis darurat yang membantu negara-negara dalam perencanaan dan pelaksanaan tanggap darurat mereka. WHO dan mitranya bekerja dengan pemerintah dan pemimpin kesehatan untuk memastikan bahwa ada perlindungan bagi petugas kesehatan yang sakit.
"Tersedianya tempat tidur yang cukup untuk pasien COVID-19 dan agar layanan kesehatan penting dapat berlanjut dengan aman. Yang tersedia cukup masker, sarung tangan dan alat pelindung lainnya," jelas Tedros.
Sistem kesehatan itu, menurut Tedros, akan siap ketika vaksin yang aman dan efektif diluncurkan dan WHO perlu melakukan apa pun untuk mendukung petugas kesehatan, menjaga sekolah tetap terbuka, melindungi yang rentan dan menjaga ekonomi.
"Tidak ada alasan untuk tidak bertindak. Pesan saya sangat jelas: bertindak cepat, bertindak sekarang, bertindak tegas," katanya.
Editor: Agung DH