tirto.id - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina membuka kemungkinan Serie A bakal selesai lebih lama, yaitu pada Juli atau Agustus 2020. Hingga Rabu (25/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat tercatat ada 57.521 kasus positif virus corona COVID-19 di Italia,dan 7.503 orang meninggal.
"Saya sadar, saat ini masih terlalu awal untuk berpikir soal tanggal pasti, tapi kita harus berpikir positif. Kami akan berusaha yang terbaik untuk (kembali memainkan laga Serie A) sembari meminta dukungan UEFA dan FIFA melebihi 30 Juni (2020), dan juga mengambil keuntungan (libur) Juli dan Agustus," kata Gravina dikutip Radio Marte.
Dalam rapat yang digelar pada Selasa (17/3/2020) pekan lalu, UEFA memberikan batas maksimal akhir musim untuk liga-liga domestik Eropa hingga 30 Juni 2020. Sebagai konsekuensi hal ini, UEFA menggeser Piala Eropa yang seharusnya dimainkan pada 12 Juni hingga 12 Juli 2020 jadi 11 Juni hingga 11 Juli 2021 atau musim panas tahun depan.
Ditambah dengan mundurnya pelaksanaan Olimpiade Tokyo jadi musim panas 2021, ada waktu tambahan bagi FIGC dan Serie A untuk melanjutkan kompetisi melewati musim panas, andai batas waktu ideal FIFA tidak terpenuhi. Hal-hal inilah yang membuat FIGC, melalui Gravina, berkeras kompetisi Serie A tidak boleh terhenti di tengah jalan.
"Selama saya bisa, saya tidak akan hilang harapan untuk menyelesaikan kampanye (musim 2019/2020). Saya akan melakukan segalanya agar hal itu terwujud. Saya merasa, tindakan menyerah adalah hal yang sangat sulit," terang sang presiden federasi.
Serie A sendiri, setelah beberapa laga mengalami penundaan, resmi dihentikan sementara terhitung sejak 9 Maret 2020. Pemerintah Italia membekukan semua kegiatan olahraga di negara tersebut hingga 3 April 2020.
Saat ini, hingga giornata ke-26, Juventus masih ada di puncak klasemen Serie A dengan koleksi 63 poin. Sang juara dalam delapan musim terakhir itu unggul satu angka dari Lazio, tim peringkat kedua. Secara umum, tim-tim Serie A tinggal menyisakan 12 hingga 13 pertandingan lagi.
"Saya menganggap [membatalkan musim ini] adalah kekalahan, dan sebuah hal yang melenyapkan nilai kompetisi. [Pembatalan] akan menggiring kami ke skenario yang tidak menyenangkan. Selama saya bisa, saya akan terus menolak hipotesis [membatalkan musim]," kata Gravina menambahkan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Italia hingga Rabu (25/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat, terdapat 57.521 kasus positif COVID-19 di negara tersebut. 7.503 orang meninggal, sedangkan 9.362 dinyatakan pulih dari virus corona.
Jika diperinci, wilayah dengan kasus positif corona terbanyak adalah Lombardy dengan 32.346 kasus. Di wilayah ini, 4.474 orang meninggal karena pengaruh COVID-19 sehingga persentasenya mencapai 13,8 persen. Sementara itu, angka kesembuhan mencapai 7.281 pasien (22,5 persen).
Wilayah dengan kasus positif terbanyak kedua adalah Emilia-Romagna dengan 10.054 kasus. Tingkat kematian mencapai 10,7 persen (1.077 orang) dan yang sembuh mencapai 7,2 persen (721 orang).
Daftar wilayah di Italia dengan kasus positif COVID-19 hingga Rabu (25/3/2020).
Wilayah | Positif | Meninggal | Pulih |
Lombardy | 32.346 | 4.474 | 7.281 |
Emilia-Romagna | 10.054 | 1.077 | 721 |
Veneto | 6.442 | 258 | 439 |
Piedmont | 6.024 | 449 | 19 |
Marche | 2.934 | 287 | 8 |
Tuscany | 2.972 | 142 | 54 |
Liguria | 2.305 | 254 | 225 |
Lazio | 1.901 | 95 | 131 |
Campania | 1.199 | 74 | 53 |
Trentino | 1.222 | 74 | 90 |
Apulia | 1.093 | 48 | 22 |
Friuli Venezia Giulia | 1.139 | 70 | 158 |
Tyrol | 858 | 43 | 67 |
Sicilia | 994 | 25 | 33 |
Abruzzo | 813 | 52 | 23 |
Umbria | 710 | 19 | 5 |
Aosta Valley | 401 | 24 | 2 |
Sardinia | 442 | 18 | 12 |
Calabria | 351 | 11 | 7 |
Basilicata | 113 | 1 | 0 |
Molise | 73 | 8 | 12 |
Total | 74.386 | 7.503 | 9.362 |
Editor: Agung DH