tirto.id - Kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,2 juta dengan Amerika Serikat memiliki paling banyak pasien hingga Senin (6/4/2020) pukul 08.40 WIB. Jumlah pasien COVID-19 di AS tercatat 337.274 kasus.
Negara kedua terbanyak dengan kasus COVID-19 adalah Spanyol dengan 131.646 kasus, Italia dengan 128.948 kasus, dan Jerman dengan 100.123 kasus.
COVID-19 telah menyebabkan 69.419 kematian di seluruh dunia. Italia memiliki jumlah kematian tertinggi dengan 15.887 dan Spanyol dengan 12.641 kematian.
Sementara itu, pasien yang sembuh dari COVID-19 tercatat sebanyak 260.193 orang. Cina merupakan negara yang mencatatkan jumlah pasien sembuh terbanyak, yaitu 77.207 dari 82.602 kasus yang mereka laporkan.
Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan 39 kasus baru coronavirus di seluruh negeri pada Minggu (5/4/2020). Dari jumlah tersebut, 38 merupakan imported case atau kasus impor.
Provinsi Hubei - tempat virus pertama kali diidentifikasi - melaporkan tidak ada kasus baru pada hari Minggu. Cina hanya melaporkan satu kematian baru, sehingga total kematian nasional menjadi 3.331, menurut NHC.
Italia telah mencatat tingkat kematian terendah dalam periode 24 jam dengan 525 kematian, Kementerian Perlindungan Sipil Italia mengatakan pada hari Minggu. Sebanyak 15.877 orang tewas karena COVID-19 di Italia.
Ada sedikit penurunan pada pasien dalam kondisi kritis dengan unit perawatan intensif rumah sakit melaporkan 17 pasien lebih sedikit. Sebanyak 2.972 kasus baru telah dilaporkan, sehingga jumlah total kasus aktif menjadi 91.246.
Sebanyak 21.815 orang telah pulih dari coronavirus, meningkat sebanyak 819. Sekarang ada hampir 130.000 kasus coronavirus di Italia. Negara ini telah melakukan lockdown selama hampir empat minggu.
Hydroxychloroquine Akan Diucijobakan ke Pasien Corona COVID-19
Hydroxychloroquine akan diujicobakan ke 3.000 pasien di Rumah Sakit Henry Ford di Detroit, Michigan, dan hasilnya akan dilacak dalam studi formal, ujar Wakil Presiden AS Mike Pence pada Minggu, seperti dikutip CNN.com.
Pence menambahkan bahwa mereka "lebih dari siap" untuk membuat hydroxychloroquine tersedia untuk kantor dokter dan apotek di wilayah Detroit.
John Polowczyk dari Gugus Tugas Logistik Rantai Suplai mengatakan, pemerintah berupaya mengeluarkan jutaan dosis hydroxychloroquine ke daerah-daerah dengan meningkatnya jumlah kasus virus corona.
Presiden Donald Trump sering mengklaim obat ini memiliki khasiat yang tinggi terhadap COVID-19 meskipun tidak ada bukti bahwa obat ini efektif dan aman untuk mencegah atau mengobati virus corona.
Namun, tidak ada "informasi pasti untuk dapat memberikan komentar" tentang apakah obat itu dapat digunakan untuk mengobati coronavirus, kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, di Gedung Putih, Sabtu.
Saat ini belum ada produk yang disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat AS untuk mencegah COVID-19.
Editor: Agung DH