tirto.id - Data kasus positif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan lonjakan jumlah pasien. Update data kasus infeksi virus corona di Indonesia pada hari ini kembali memperlihatkan penambahan jumlah pasien di atas 100 orang, meski dari segi angka lebih rendah dibandingkan peningkatan pada Rabu kemarin.
Berdasarkan data yang diperbarui oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada pukul 15.40 WIB, Kamis, 2 April 2020, terdapat penambahan kasus positif baru sebanyak 113 pasien.
Penambahan ini membuat total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.790 pasien. Sebanyak 1.508 pasien positif Covid-19 di tanah air saat ini sedang menjalani perawatan.
Sementara jumlah pasien Covid-19 yang berhasil sembuh bertambah menjadi 112 orang. Namun, angka kasus kematian pasien positif Covid-19 di Indonesia juga meningkat menjadi 170 jiwa.
Hingga hari ini, jumlah provinsi yang tercatat memiliki kasus positif Covid-19 masih sama dengan Rabu kemarin, yakni 32 daerah.
DKI Jakarta yang menjadi episentrum utama kasus Covid-19 di Indonesia memiliki angka kasus terbanyak, yakni 897 pasien. Sejumlah 90 pasien positif Covid-19 di ibu kota sudah meninggal dan 52 orang lainnya berhasil sembuh.
Di posisi kedua, ada Provinsi Jawa Barat yang kini telah memiliki 223 kasus positif Covid-19. Dari angka tersebut, 25 pasien meninggal dunia dan 21 lainnya sembuh.
Kemudian, Provinsi Banten saat ini memiliki jumlah kasus terbanyak ketiga di Indonesia. Sebanyak 164 kasus positif Covid-19 telah ditemukan di Banten, dengan angka kasus kematian 14 jiwa dan 7 orang sembuh.
Selanjutnya, Jawa Tengah dan Jawa Timur kini memiliki jumlah kasus positif Covid-19 yang sama, yakni masing-masing sebanyak 104 pasien.
Di Provinsi Jawa Tengah, tujuh pasien Covid-19 meninggal dan tujuh lainnya dinyatakan sembuh. Sedangkan angka kematian Jawa Timur mencapai 11 jiwa dan 22 pasien sembuh.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan aktivitas penyelidikan epidemiologi yang dilakukan melalui penelusuran kasus telah mengumpulkan 7.193 spesimen.
"Yang harus kami lakukan tetap, yakni mencari dan mencari kasus positif di tengah masyarakat," kata Yurianto dalam konferensi pers pada Kamis sore, yang disiarkan BNPB.
"Dengan penemuan kasus positif, kami bisa melakukan isolasi dan karantina [pasien] agar tidak terjadi penularan ke orang lain," tambah dia.
Data Corona 2 April di Dunia: Jumlah Kasus Dekati 1 Juta
Jumlah kasus positif Covid-19 di dunia semakin mendekati angka 1 juta pasien. Direktur Jenderal WHO (Badan Kesehatan Dunia) Tedros Adhanom Ghebreyesus memprediksi angka kasus infeksi virus corona secara global akan menembus 1 juta dalam waktu dekat.
"Jumlah kematian meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir. Dalam beberapa hari ke depan jumlah kasus [Covid-19] akan mencapai 1 juta kasus yang dikonfirmasi dan 50 ribu kematian," kata Tedros dalam siaran resmi WHO pada 1 April 2020 kemarin.
Sedangkan data terbaru yang dilansir laman CSSE Johns Hopkins University, per pukul 15.30 WIB, tanggal 2 April 2020, menunjukkan total jumlah kasus Covid-19 di dunia saat ini telah mencapai 939.436 pasien.
Secara global, kematian akibat Covid-19 tercatat sudah sebanyak 47.273 jiwa. Adapun pasien Covid-19 yang berhasi sembuh di seluruh dunia sejumlah 194.405 orang.
Amerika Serikat, Italia dan Spanyol masih menjadi tiga negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang terbanyak di dunia. Sedangkan jumlah kematian tertinggi akibat penyakit Covid-19 terjadi di Italia, Spanyol dan Perancis.
Sebagai catatan, Spanyol saat ini sekaligus menjadi negara dengan jumlah pasien Covid-19 yang berhasil sembuh terbanyak kedua di dunia (setelah China). Di Spanyol, 22.647 pasien Covid-19 berhasil sembuh.
Data persebaran kasus Covid-19 di dunia pada hari ini juga memperlihatkan perubahan formasi di daftar 10 negara dengan jumlah pasien terbanyak. Turki mengalami lonjakan kasus sehingga masuk dalam dafar 10 besar.
Berikut ini daftar 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia berdasarkan data terbaru pada Kamis sore, 2 April 2020:
1. Amerika Serikat
Kasus positif: 216.722
Kematian: 5.137
Sembuh: 8.672
2. Italia
Kasus positif: 110.574
Kematian: 13.155
Sembuh: 16.847
3. Spanyol
Kasus positif: 104.118
Kematian: 9.387
Sembuh: 22.647
4. China
Kasus positif: 82.394
Kematian: 3.322
Sembuh: 76.571
5. Jerman
Kasus positif: 77.981
Kematian: 931
Sembuh: 19.175
6. Perancis
Kasus positif: 57.763
Kematian: 4.043
Sembuh: 11.055
7. Iran
Kasus positif: 47.593
Kematian: 3.036
Sembuh: 15.473
8. Inggris
Kasus positif: 29.865
Kematian: 2.357
Sembuh: 179
9. Swiss
Kasus positif: 17.781
Kematian: 488
Sembuh: 2.967
10. Turki
Kasus positif: 15.679
Kematian: 277
Sembuh: 333.
Tedros mengingatkan saat ini seluruh negara penting untuk memiliki kapasitas yang memadai dalam upaya mendeteksi kasus Covid-19, melakukan tes, mengisolasi pasien dan memberikan perawatan, serta melakukan identifikasi kontak. Sebab, hal-hal tersebut berperan penting dalam penanganan pandemi corona meskipun banyak negara hanya memiliki sumber daya yang terbatas.
Dia membenarkan kebijakan menghentikan pergerakan penduduk memang efektif untuk membatasi penularan virus corona. Namun, Tedros mengingatkan pembatasan seperti itu dapat membawa konsekuensi berat bagi warga mikin dan kelompok masyarakat yang paling rentan.
"Saya telah meminta pemerintah di banyak negara agar menerapkan program kesejahteraan sosial untuk memastikan orang-orang yang rentan bisa memiliki makanan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya selama krisis ini," ujar Tedros.
Editor: Agung DH