tirto.id - Twitter mengumumkan pada Senin (3/6/2019), mereka telah mengakuisisi Fabula AI, sebuah perusahaan di London yang menggunakan algoritma dan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi berita palsu.
"Fokus Fabula dalam Twitter adalah untuk meningkatkan kesehatan percakapan, dengan memperluas aplikasi untuk menghentikan spam dan penyalahgunaan serta prioritas strategis lainnya di masa depan," ujar kepala teknologi Twitter, Parag Agrawal, dalam tulisannya di blog Twitter.
Fabula telah mengembangkan kemampuan menganalisis kumpulan data yang sangat besar dan kompleks untuk mendeteksi manipulasi jaringan dan dapat mengidentifikasi pola yang tidak bisa dipelajari oleh kecerdasan buatan lainnya, menurut Agrawal.
Start up tersebut telah menciptakan “platform penilaian risiko-kebenaran” untuk mengidentifikasi informasi yang salah dengan menggunakan data dari sumber termasuk Snopes dan PolitiFact.
Akun atau berita yang spam dan palsu terus menjadi masalah besar bagi platform sosial. Berdasarkan laporan Twitter, pada kuartal pertama tahun 2019, akun palsu dan spam telah mewakili kurang lebih 5 persen dari jumlah pengguna aktif, sebagaimana ditulis Variety.
Selain meningkatkan deteksi spam dan pelanggaran kebijakan lainnya, Twitter berencana menggunakan teknologi Fabula untuk meningkatkan produknya, termasuk lini masa, rekomendasi dan tab jelajah serta proses pendaftaran pengguna.
Tim Fabula akan bergabung dengan tim Twitter Cortex dengan dipimpin oleh Sandeep Pandey yang telah dibentuk untuk fokus pada bidang-bidang seperti pemrosesan bahasa alamiah, etika pembelajaran mesin, sistem rekomendasi, dan pembelajaran grafik secara mendalam.
Didirikan pada April 2018, Fabula dipimpin oleh kepala ilmuwan, Michael Bronstein dan kepala teknologi Federico Monti. Keduanya mulai berkolaborasi sejak berada di Universitas Lugano, Swiss.
Twitter juga pernah mengakuisisi start up AI lainnya, yaitu spesialis pencarian gambar, Madbits pada 2014, pengembang konfigurasi pembelajaran mesin, Whetlab pada tahun 2015 dan start up pemrosesan visual, Magic Pony pada 2016.