tirto.id - Keputusan Presiden Joko Widodo menggratiskan vaksin COVID-19 kepada seluruh warga direspons positif oleh pasar modal. Pernyataan ini ia sampaikan dari Istana Merdeka, Jakarta, lewat Youtube, Rabu (16/12/2020) siang. Di hari yang sama pukul 14.43 WIB, IHSG naik 1,65 persen di posisi 6.109.
Deretan saham yang terkena imbas positif informasi tersebut tak lain adalah saham-saham emiten sektor farmasi, salah satunya PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Emiten ini adalah anak usaha perusahaan pelat merah PT Bio Farma (Persero) yang memang diberi tanggung jawab untuk mengelola vaksin.
Apa yang menarik dari peristiwa ini bukan hanya keputusan Jokowi itu sendiri, tapi pernyataan anak bungsunya, Kaesang Pangarep, beberapa waktu sebelumnya. Tepat pukul 11.44 WIB, Kaesang mencuit kode saham Kimia Farma, KAEF. "$KAEF?" tulisnya.
Tak lama setelah Jokowi menyampaikan informasi kebijakan soal vaksin gratis, Kaesang kembali mencuit. "Ada yang terbang tapi bukan pesawat," katanya pukul 13.19. Ia menyambung cuitan itu dengan cuitan lain tepat pukul 13.31. Bunyinya: "Tuh, kan, ada yang terbang."
Dua cuitan terakhir sontak membuat media sosial bergemuruh. Sebagian besar bertanya, apa maksud dua cuitan tersebut. Kaesang lantas membuat cuitan baru: "INI LHOOOO," sembari menautkan cuitan paling pertama: "$KAEF?"
Bukannya meredakan teka-teki, rangkaian cuitan Kaesang justru bikin pengguna media sosial makin penasaran.
Di saat yang bersamaan, saham KAEF rupanya memang tengah 'terbang' alias naik. Pada sesi pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KAEF hanya bergerak di zona merah. Nilainya langsung melesat Rp150 per lembar atau naik 3,46 persen menjadi Rp4.480 per lembar saham tak lama setelah Jokowi menyampaikan pengumuman vaksin gratis bagi seluruh rakyat.
Maka muncullah pertanyaan baru: Bagaimana Kaesang tahu saham KAEF bakal terbang?
Kaesang lantas mengunggah cuitan lain, yang seolah menjawab rasa penasaran pengguna media sosial bagaimana ia tahu informasi pergerakan harga saham tersebut: "Mungkin mulai dibiasakan sebelum tidur baca berita, kak." Cuitan itu melampirkan tangkapan layar headline sebuah media online yang berisi rekomendasi saham hari ini.
Berdasarkan penelusuran tim riset Tirto, rupanya bukan kali ini saja Kaesang memberikan 'bocoran' mengenai pergerakan harga saham.
Merespons pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk yang mengirimkan timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk menjajaki peluang investasi mobil listrik yang ditawarkan langsung oleh Jokowi, Kaesang menulis begini di Twitter pada 15 Desember 2020: "Monggo kalau mau mulai serok $ANTM."
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (15/12/2020), harga saham ANTM tercatat menguat 0,33% ke level 1.530/unit. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp455,69 miliar dari 297,94 juta saham yang ditransaksikan.
Kaesang juga pernah menyebut bahwa investor bisa membeli saham perusahaan batu bara hanya dengan harga Rp9.100. Harga saham emiten pertambangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melesat pada perdagangan sesi I Kamis (29/8/2019) menjadi Rp97/saham atau naik 7,78% dari hari sebelumnya.
Perilaku Kaesang yang kerap memberikan 'bocoran' yang berkaitan dengan saham emiten tertentu membuat sejumlah pengguna media sosial geram. Tak sedikit yang menuduh ia melakukan insider trading. "Insider trading?" akun Artificial Neural Networks membalas cuitan Kaesang. Ada pula akun @szilverberG yang menyebut "ini insider information [bukan trading], kecuali dia ikutan beli juga."
Praktik insider trading dilarang di Indonesia. Pasal 104 UU Pasar Modal bahkan memberikan hukuman pidana penjara 10 tahun dan denda Rp15 miliar bagi yang melakukan hal ini.
Respons BEI
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menjelaskan istilah-istilah tersebut dan apakah Kaesang melakukan itu.
Dia menjelaskan insider information sebagai berikut. "Misalnya begini. Ada salah satu karyawan dari perusahaan tersebut atau [pihak] luar, dia tahu mau ada tindakan korporasi atau pun sesuatu yang membuat perusahaan tersebut akan meningkat harga sahamnnya. Kemudian dia memanfaatkan informasi itu untuk kepentingan pribadi. Nah itu yang disebut sebagai insider information," jelas Inarno, Kamis (17/12/2020).
Dia bilang biasanya insider trading memberikan informasi pada kelompoknya saja, tidak melalui media sosial. "Kalau informasi insider itu bukan koar-koar di luar. Update ke medsos, justru malah diam-diam mengambil keuntungan sendiri. Harus dibedakan," katanya.
Oleh karena itu dia menyimpulkan apa yang dilakukan Kaesang tidak termasuk katagori insider trading. "Itu kan kebetulan saja KAEF dan untuk berikutnya mungkin akan sebut saham BUMN yang lain," kata dia.
Hal senada diungkapkan Analis Saham Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta. Menurutnya perilaku Kaesang lebih mengarah pada edukasi. "Kaesang kayak gitu tujuannya agar masyarakat aware kalau pasar modal di Tanah Air masih sangat potensial," kata dia kepada reporter Tirto, Kamis.
Analis saham Panin Sekuritas William Hartanto juga bilang apa yang dilakukan Kaesang merupakan edukasi tentang pasar modal sekaligus promosi perusahaan barunya, Saham Rakyat. "Tujuan dia kan hanya ingin menyosialisasikan saham saja," jelas dia kepada reporter Tirto, Kamis.
Dia yakin tak ada unsur insider trading dari cuitan Kaesang karena informasi yang disampaikan dengan pergerakan saham yang terkait "datangnya di hari yang sama." Meski begitu, dia bilang cuitan tersebut "memang kebablasan, jadi tampak seperti insider trading."
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz