Menuju konten utama

Trump Anulir Aturan Imigrasi, 522 Anak Bersatu dengan Orang Tuanya

Di bawah rencana baru pemerintah, orang tua akan menerima informasi lebih lanjut tentang keberadaan anak-anak mereka.

Trump Anulir Aturan Imigrasi, 522 Anak Bersatu dengan Orang Tuanya
Warga berpartisipasi dalam sebuah unjuk rasa terhadap kebijakan imigrasi Amerika Serikat terbaru yang memisahkan anak-anak dari keluarga mereka saat mereka masuk ke wilayah Amerika Serikat tanpa dokumen imigrasi, diluar Tornillo Tranit Centre, di Tornillo, Texas, Amerika Serikat, Minggu (17/6/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Monica Lozano.

tirto.id - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menganulir aturan imigrasi tentang pemisahan anak-anak di bawah umur dari orang tuanya. Dari 2.053 anak yang dipisahkan, saat ini pemerintah AS telah berupaya menyatukan 522 anak untuk kembali dengan orang tua mereka sebelum deportasi.

Hal ini disampaikan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan pada Sabtu (23/6/2018) larut malam.

Deklarasi bersama tersebut dilakukan tiga hari setelah perintah eksekutif Presiden Trump -yang dibuat dengan terburu-buru- secara tiba-tiba menghentikan pemisahan anak-anak dari orang tua migran yang melintasi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal.

"Pemerintah Amerika Serikat mengetahui lokasi semua anak dalam tahanannya dan sedang bekerja untuk menyatukan kembali mereka dengan keluarga mereka," kata pernyataan itu. "Proses ini terkoordinasi dengan baik,” seperti dikutip dari Washington Post.

Reaksi internasional yang menentang sistem pemisahan hampir tak mereda oleh perintah Presiden dalam beberapa hari terakhir. Badan-badan federal utama AS tetap berjuang untuk menjelaskan bagaimana anak-anak migran tidak tetap berada di AS untuk dibina dengan lokasi ribuan mil dari orang tua mereka yang dideportasi.

Ada beberapa kasus dalam beberapa minggu terakhir orang tua yang dikirim kembali ke Amerika Tengah tanpa anak-anak mereka, dimana anak-anak mereka masih ada di salah satu dari 100 tempat penampungan pemerintah AS.

Pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam mengatakan Imigrasi AS dan Penegakan Bea Cukai telah membentuk Pusat Layanan Pemrosesan Port Isabel di Texas Selatan "sebagai pusat reunifikasi dan penyingkiran keluarga inti untuk orang dewasa dalam tahanan mereka."

Di bawah pemerintah Trump kebijakan "tanpa toleransi" terhadap imigran diperketat. Bahkan orang tua yang menyeberang secara ilegal dengan anak-anak telah dikirim untuk menghadapi tuntutan pidana. Sedangkan anak-anak mereka ditugaskan untuk membantu fasilitas perawatan yang dijalankan oleh Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Orang tua biasanya dipindahkan ke penjara imigrasi dewasa yang dijalankan oleh ICE, dengan sedikit kemampuan untuk mengetahui dimana mereka ditahan. Kurangnya koordinasi antara kedua lembaga telah menyebabkan kebingungan berminggu-minggu dan membengkaknya jumlah anak-anak dalam perawatan pemerintah yang berisiko terdampar di pengasuhan Amerika, ribuan mil jauhnya dari orang tua mereka.

Sekarang, di bawah rencana baru pemerintah, orang tua akan menerima informasi lebih lanjut tentang keberadaan anak-anak mereka dan operator telepon akan memfasilitasi komunikasi yang lebih sering, menurut pernyataan itu.

Rencana reunifikasi akan memiliki beberapa pengecualian, menurut pernyataan tersebut.

"Akan ada sejumlah kecil anak-anak yang terpisah karena alasan selain toleransi nol yang akan tetap terpisah," kata pernyataan itu. "Umumnya hanya jika hubungan keluarga tidak dapat dikonfirmasi, kami percaya orang dewasa adalah ancaman terhadap keselamatan anak, atau orang dewasa adalah penjahat asing."

ICE juga akan menerapkan sistem untuk melacak anggota keluarga yang terpisah dan bergabung kembali dengan mereka sebelum deportasi mereka sebagai sebuah unit. “Ini juga akan menempatkan orang tua dari anak-anak Amerika Serikat bersama-sama”, kata pernyataan itu.

Keputusan tersebut merupakan sebagai bagian dari prakarsa "Toleransi Nol" dan merencanakan untuk menyatukan kembali 16 anak-anak lainnya dalam 24 jam ke depan.

Departemen itu mengatakan dalam satu pernyataan Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS memperkirakan sejumlah kecil anak-anak dipisahkan karena berbagai alasan yang tak terkait dengan toleransi nol akan tetap dipisahkan, termasuk jika hubungan kekeluargaan tak dapat dikonfirmasi.

Presiden Donald Trump menandatangani peraturan pemerintah pada Rabu untuk menghentikan kebijakannya memisahkan anak-anak imigran dari keluarga mereka di perbatasan AS-Meksiko, setelah gambar-gambar anak-anak kecil di dalam kerangkeng-kerangkeng memicu kemurkaan di dalam dan luar negeri.

Departemen itu juga mengatakan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) menampung 2.053 anak-anak yang terpisah di fasilitas-fasilitas yang didanai HHS "dan bekerja sama dengan mitra-mitra lembaga terkait untuk mendorong komunikasi dan tugas ke arah penyatuan kembali tiap anak dan tiap orangtua atau penjaga melalui proses reunifikasi yang dibuat dengan baik."

Saat ini, 17 persen dari anak-anak di fasilitas-fasilitas penampungan yang didanai HHS ditempatkan di sana sebagai dampak dari kebijakan Toleransi Nol, dan masih 83 persen tiba di AS tanpa orangtua atau penjaga, katanya.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri