tirto.id - Pada debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua (13/4) pertanyaan juga diajukan oleh beberapa kelompok masyarakat. Daryono, dari perwakilan komunitas transportasi, mengajukan pertanyaan mengenai transportasi Jakarta.
"Pak, sekarang masih banyak warga dengan penghasilan di bawah UMP, jadi mahalnya ongkos transportasi membuat mereka kesulitan," kata Daryono.
Daryono menanggapi mengenai rencana tarif Rp5.000 untuk semua angkutan gabungan, TransJakarta Rp3.500, dan transportasi online menawarkan bonus potongan harga. "Apakah dimungkinkan tarif yang lebih murah atau digratiskan sekalian, Pak, untuk membantu warga yang kurang mampu?" tanya Daryono.
Calon Gubernur (Cagub) Anies Baswedan yang mendapatkan kesempatan pertama menjelaskan bahwa rata-rata orang Jakarta mengalokasikan 30% untuk transportasi dari biaya hidupnya. "Maka kita ingin mengintegrasikan. Apa yang kita sebut Oke Trip," jelas Anies.
Sedangkan Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan bahwa sejak dua tahun lalu (tahun 2015), Ahok sudah memaksa warga Jakarta untuk menggunakan e-ticket untuk seluruh transpotasi publik di Jakarta.Untuk sementara, sistem e-ticket sudah diterapkan sejak 2013, atau empat tahun yang lalu bagi TransJakarta. Sedangkan e-ticket yang di KRL sudah diterapkan sejak 2015.
Dengan sistem e-ticket, menurut Ahok pemerintah daerah bisa mengetahui mana warga yang punya penghasilan di bawah UMP sehingga bisa mengupayakan tiket gratis bagi mereka yang tidak mampu. "Kami sebenarnya sudah menggratiskan, Pak, sejak setahun yang lalu," jawab Ahok untuk Daryono. "Tinggal lapor ke Bank DKI," tambah Ahok.
Penulis: Ahmad Khadafi
Editor: Ahmad Khadafi