tirto.id - Bank Indonesia (BI) mengatakan, program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) berhasil meningkatkan transaksi melalui kartu debit dengan rata-rata nasional sebesar Rp17 triliun sebanyak 17 juta kali transaksi per hari. Total transaksi tersebut didapatkan mulai dari Desember 2017 hingga hari ini, Senin, 30 Juni 2018.
Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia (BI), Aloysius Donanto mengatakan, ada peningkatan pertumbuhan penggunaan kartu debit sebesar 107,48 persen per bulan.
"Pertumbuhan besar sekali dalam penggunaan kartu debit. Sehari transaksi off-us 5 persen, on-us 95 persen," ujar Aloysius di Kompleks Bank Indonesia Jakarta, Senin (30/7/2018).
Ia menambahkan, total nilai transaksi program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) mulai dari Oktober 2017 hingga Juni 2018 mencapai Rp11,58 triliun.
"Jadi mulai Oktober kita transaksi yang siap hanya 5 bank, sekarang sudah lebih dari 60 bank aktif transaksi dan sudah Rp11,58 triliun," ucapnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa penggunaan GPN banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat sebagai pengguna kartu debit (nasabah). Salah satunya, kata dia, ada penghematan biaya dari Merchant Discount Rate (MDR) yang dikeluarkan nasabah.
Sebelum diterapkannya GPN, total MDR rata-rata per hari bisa mencapai Rp25 miliar. Sementara sekarang, hanya sekitar Rp7,23 miliar per hari. "Jadi, ada penghematan Rp17,77 miliar per hari. Tinggal kali aja 356 hari untuk 1 tahun," ujarnya.
Aloysius penerapan GPN juga membuat MDR on-us untuk merchant reguler turun dari 3,5 persen menjadi 0,15 persen. Sementara untuk pendidikan 3,25 persen menjadi 0,15 persen, untuk SPBU dari 3,25 persen menjadi 0,15 persen, untuk G2P (Government to Private), P2G (Private to Government), bantuan sosial dari 3,25 persen menjadi 0 persen.
Sementara MDR off-us untuk merchant reguler juga turun dari dari 3,5 persen menjadi 1 persen, untuk pendidikan 3,25 persen menjadi 0,75 persen, untuk SPBU dari 3,25 persen menjadi 0,5 persen dan untuk G2P, P2G, dan bantuan sosial dari 3,25 persen menjadi 0 persen.
"Di situ harganya keliatan jelas, jauh lebih murah. Lalu kalau, kita lihat dari segi konsumen itu tidak perlu membayar iuran untuk pembayaran logo switching global, jadi mereka tidak boleh dikenakan biaya," terangnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto