tirto.id - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengaku masih perlu melakukan sosialisasi kepada nasabah agar menukarkan kartu ATM mereka yang lama dengan yang berlogo GPN (Gerbang Pembayaran Nasional).
Menurut Corporate Secretary BCA, Jan Hendra, penukaran kartu ATM tersebut telah dimulai secara bertahap sejak April 2018. Bagi nasabah yang baru, Jan mengklaim bahwa BCA telah menawarkan pembuatan kartu ATM berlogo GPN.
“Per akhir Juni 2018, BCA telah merilis lebih dari 75 ribu kartu paspor BCA yang berlogo GPN,” kata Jan melalui pesan singkat kepada Tirto pada Jumat (3/8/2018).
Jan menyebutkan bahwa proses penukaran kartu ATM dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BCA. Selain dapat melakukan penggantian kartu pada jam operasional kantor cabang, kata Jan, nasabah juga dapat membuka rekening baru guna mendapatkan kartu paspor BCA berlogo GPN.
Oleh karena masih perlu melakukan sosialisasi lebih lanjut, Jan mengungkapkan sejumlah cara yang dilakukan BCA untuk mengampanyekan GPN. Di antaranya seperti memuat informasi terkait kartu paspor BCA berlogo GPN di sejumlah media internal bank hingga pemasangan iklan secara masif.
“Manfaat dari kartu debit [berlogo GPN] ini bisa bertambah luas dengan interoperability di Indonesia,” ungkap Jan.
Dihubungi secara terpisah, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas juga tidak menampik apabila perseroan masih harus lebih getol dalam mempromosikan GPN. Meski mengaku tak mengalami kendala teknis, namun Rohan menyebutkan masih ada sejumlah nasabah Bank Mandiri yang belum familiar dengan GPN.
Sejak meluncurkan kartu ATM berlogo GPN pada awal April 2018, Rohan mengklaim Bank Mandiri telah menerbitkan sekitar 500 ribu kartu. Adapun target sampai dengan penghujung 2018 ialah sebanyak 3 juta keping kartu ATM berlogo GPN.
"Untuk nasabah, mereka bisa langsung menukarkan kartu di kantor cabang. Namun bagi yang masih perlu untuk kebutuhan ke luar negeri, Bank Mandiri bisa mengakomodasi. Jadi satu nomor rekening, tapi bisa ada satu kartu lama (Visa/Mastercard) dan satu lagi dengan logo GPN," kata Rohan kepada Tirto pada Kamis (2/8/2018).
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto
