tirto.id -
Dalam pelaksanaannya, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari kedua TPS mengimbau calon pemilih untuk menitipkan ponsel sebelum memasuki bilik suara. Selain mengikuti aturan KPU, imbauan ini juga untuk menghindari praktik politik uang.
"Ini aturan main kita sebenarnya. Biasanya yang menerima money politic itu foto hasil coblosannya," ujar M. Jamian, Ketua KPPS 033.
DPT di TPS Kampung Akuarium tidak hanya berasal dari kampung tersebut. Sebagai buntut dari penggusuran April 2016, warga Kampung Akuarium tersebar di Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek, dan Kapuk.
"Jadi kami dari KPPS agak kesulitan membagikan formulir C6 karena harus ke rusun-rusun tersebut. Itu saja kesulitannya. Selain itu lancar," imbuh Jamian.
Hingga pukul 10.24, TPS 033 sudah menghimpun suara hingga 138 dan 135 suara di TPS 040.
Kampung Akurium merupakan daerah pemilihan DKI Jakarta III untuk DPR RI dengan daftar caleg di antaranya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari Partai Gerindra, Haji Lulung dari Partai Amanat Nasional, Charles Honoris dan Effendi Simbolon dari PDI-P. Sementara di DPD RI ada nama Fahira Idris dan Jimly Asshiddiqie.
Kampung Akuarium adalah salah satu dari 193 kasus penggusuran paksa yang dilakukan pemerintahan Ahok sepanjang 2016, yang berdampak terhadap 5.726 keluarga dan 5.379 unit usaha, menurut penelitian Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Penggusuran di Kampung Akuarium terjadi pada 11 April 2016. Ia melibatkan sekitar empat ribu personel Satpol PP DKI Jakarta atas perintah Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama. Penggusuran tersebut, ujar Ahok saat itu, demi "kepentingan revitalisasi kawasan Kota Tua."
Pada Pilkada Jakarta 2017, Warga korban penggusuran dari Kampung Akuarium memilih di TPS 17 Penjaringan, Jakarta Utara. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 249 suara di TPS tersebut.
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Fahri Salam