tirto.id - Satu korban kericuhan aksi 22 Mei dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019). Korban itu berinisial S (33), laki-laki, asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
S adalah pasien rujukan dari RSUD Ciracas yang mengalami trauma tumpul dan trauma lecet. Ia ditemukan oleh petugas kebersihan di atas tumpukan sampah barang bekas dan puing di sekitar Sarinah.
S mengaku sebagai korban salah sasaran, sebab saat bentrok 22 Mei 2019 berlangsung, ia kebetulan sedang melewati titik bentrok. Dari NTB, S pergi ke Jakarta untuk mencari penghidupan.
"Jadi dia melarikan diri dari kerumunan massa, tapi kena tembak di bagian punggung," papar dokter Rizky Futari Renggana dari RSUD Ciracas.
Dalam keadaan sadar, S sempat mencari pertolongan namun tak ada yang menghampiri. Hingga pada pukul 14.00 WIB tadi, petugas kebersihan menemukannya dalam keadaan sadar meski selama 15 jam ia tak makan maupun minum.
"Kakinya kram karena sempat diikat untuk menahan sakit, tapi saat ini kondisinya stabil," ungkap Rizky, tim medis memberikan penanganan berupa infus dan oksigen tambahan untuk S.
Dengan masuknya S, total korban yang dirawat di RSUD Tarakan mencapai 169 orang per pukul 16.00 WIB, Kamis (23/5).
Sebelumnya, RSUD Tarakan menerima 168 korban aksi 22 Mei. Data tersebut per Kamis (23/5/2019) pukul 8.30 WIB.
Dengan rincian, sebanyak 11 orang dirawat inap, 3 orang meninggal, dan 154 orang rawat jalan. RSUD Tarakan terakhir menerima pasien masuk pada pukul 04.04 WIB.
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Alexander Haryanto