tirto.id - Jumlah kematian akibat virus corona di China terus menanjak menjadi 213 orang hingga Jumat (31/1/2020) pagi.
Sebagaimana diberitakan Antara, jumlah orang yang terpapar virus corona jenis baru yang diberi nama 2019-nCoV itu dalam 24 jam terakhir juga bertambah menjadi 9.066 orang dan yang terduga sebanyak 12.167.
Selain itu terdapat pula 162 orang yang dinyatakan sembuh sehingga sudah bisa meninggalkan rumah sakit, demikian otoritas kesehatan setempat.
Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang kasus terbanyak wabah tersebut, yakni 5.806 orang dinyatakan positif, 204 orang tewas, dan 116 orang dinyatakan sembuh.
Ibu Kota Provinsi Hubei di Wuhan sebagai episentrum virus tersebut juga masih mencatat angka kematian tertinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain di provinsi itu, yakni sebanyak 159 orang. Di Wuhan terdapat 2.639 kasus positif dann 75 orang diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus Corona sebagai darurat internasional. WHO akan mengumumkan langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengumumkan keputusan itu setelah sidang Komisi Darurat, sebuah panel para ahli independen di tengah meningkatnya bukti penyebaran virus ke 18 negara. Panel WHO, yang diketuai Didier Houssin dari Perancis, terdiri atas 16 para ahli independen.
“Komite sepakat bahwa penyebaran [virus Corona] kini sudah memenuhi kriteria untuk Darurat Kesehatan Publik atas Keprihatinan Internasional, dan mengajukan saran lanjutan untuk diterbitkan sebagai rekomendasi sementara,” ujar kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, dalam pernyataannya yang dirilis Kamis (30/1/2020).
Komite WHO menyambut baik komitmen transparansi dan usaha-usaha untuk menginvestigasi dan mengatasi penyebaran virus Corona yang dilakukan pemerintah Cina. Cina dinilai cepat mengidentifikasi virus dan membagikan dampak-dampaknya. Hal itu membuat negara-negara lain bisa cepat bereaksi dan melindungi dirinya sendiri. Hasilnya adalah pengembangan alat-alat diagnosis yang cepat.
Otoritas Cina juga diapresiasi karena melakukan kontak secara intens dengan WHO untuk mengatasi penyebaran virus Corona ini. Cina juga sepakat untuk bekerja sama dengan negara lain yang membutuhkan dukungannya.
“Kebijakan yang diambil Cina tidak hanya bagus untuk negara itu sendiri, tetapi juga negara-negara lain di dunia,” ujar Tarik.
Data WHO per 30 Januari 2020 menyebut, penyebaran virus corona yang terdeteksi positif mencapai 7.818 kasus secara global di 18 negara dengan bertambahnya tiga negara, sebut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 30 Januari 2020.
Berdasarkan data resmi WHO terkait laporan situasi virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCoV) yang dikutip dari Antara, sebanyak 7.736 kasus positif terjadi di China, 1.370 orang mengalami gangguan kesehatan serius, 170 orang meninggal, dan 12.167 lainnya diduga terjangkit virus tersebut.
Sementara virus corona semakin meluas di luar China dari 68 kasus di 15 negara menjadi 82 kasus di 18 negara. Tiga negara yang masing-masing melaporkan satu kasus positif adalah Finlandia, India, dan Filipina dengan keseluruhan kasus memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan.
Finlandia adalah negara Eropa ketiga yang melaporkan kasus tersebut setelah Prancis dan Jerman.
Beberapa negara yang melaporkan penambahan kasus adalah Jepang dari tujuh kasus menjadi 11 kasus, Singapura dari tujuh menjadi 10 kasus, Malaysia dari empat menjadi tujuh kasus, dan Prancis dari empat menjadi lima kasus.
Negara lainnya dengan kasus positif virus corona yang jumlahnya tetap adalah Korea Selatan (4), Vietnam (2), Kamboja (1), Thailand (14), Nepal (1), Sri Lanka (1), Amerika Serikat (5), Kanada (3), Jerman (4), dan Uni Emirat Arab (4).
Editor: Agung DH