tirto.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah sosok yang paling lama mengemban tugas sebagai pemimpin pemerintahan. Ia telah menjabat selama tiga periode dengan total masa jabatan yang cukup lama.
Netanyahu pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri dari tahun 1996 hingga 1999, kemudian kembali ke jabatan itu dari tahun 2009 hingga 2021. Lalu pada November 2022, ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri.
Perjalanan karier politik Netanyahu dimulai pada akhir 1980-an ketika ia kembali ke Israel dan bergabung dengan partai Likud. Setelah kekalahan Likud dalam pemilihan legislatif Israel pada tahun 1992, Netanyahu terpilih sebagai pemimpin Likud.
Sebagai Pemimpin Oposisi, ia mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilihan legislatif 1996 dan berhasil memenangkan pemilihan tersebut.
Rekam Jejak Netanyahu Sebagai Perdana Menteri
Selama masa jabatannya yang pertama sebagai perdana menteri, ia berusaha bernegosiasi dengan Presiden Palestina Yasser Arafat dan memanas-menaskan hubungan Israel dengan Yordania ketika ia memerintahkan pembunuhan pemimpin Hamas, Khaled Mashal.
Setelah kekalahan dalam pemilihan tahun 1999, Netanyahu mundur dari politik dan memasuki sektor swasta untuk sementara waktu.
Pada tahun 2000, ketika pemerintahan Barak runtuh, Ariel Sharon menjadi perdana menteri Israel dan Netanyahu kembali ke politik di mana ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri, dan kemudian sebagai Menteri Keuangan.
Pada masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, ia menginisiasi reformasi ekonomi yang diakui telah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan investasi asing.
Namun, Netanyahu akhirnya berselisih dengan Sharon, terutama mengenai rencana penarikan diri dari Gaza dan sebagai hasilnya, ia mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan pada bulan Agustus 2005.
Dilansir dari Britannica, Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Tzila dan Benzion Netanyahu.
Setelah lulus dari sekolah menengah di Amerika Serikat, Netanyahu bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel dan melayani di unit pasukan khusus Sayeret Matkal.
Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Massachusetts, di mana ia meraih gelar MBA.
Netanyahu memiliki karir yang panjang di politik Israel yang dimulai sebagai anggota Knesset dari partai Likud pada tahun 1988 dan kemudian menjadi pemimpin partai tersebut.
Selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, ia dikenal karena kebijakan-kebijakan yang kontroversial dan konfrontasional, serta karena terlibat dalam sejumlah skandal korupsi.
Total Kekayaan Netanyahu
Dilansir dari Celebrity Net Worth, total kekayaan Benjamin Netanyahu diperkirakan mencapai 13 juta dolar.
Kekayaan tersebut dia dapatkan dari berbagai bidang termasuk dari gajinya sebagai Perdana Menteri Israel. Netanyahu diketahui mendapatkan gaji sebesar 19 ribu dolar AS atau 300 juta rupiah perbulan.
Gaji tersebut terbilang cukup fantastis jika dibandingkan dengan gaji presiden RI yang hanya sebesar 6 kalli gaji pokok tertinggi pejabat negara selain presiden dan wakil presiden.
Jika gaji tertinggi seorang pejabat negara Republik Indonesia adalah sekitar Rp5 juta, maka gaji presiden RI adalah 6 kali lipatnya atau sekitar 30 juta rupiah saja.
Netanyahu diketahui terjerat dalam berbagai kasus terkait dengan gaya hidup dan kekayaan yang dimiliki.
Ia pernah diperbincangkan oleh media Israel saat terungkap anggaran belanja tahunan sebesar 10 ribu shekel atau USD 2.500 (Rp33 juta) hanya untuk pembelian eskrim di rumahnya.
Netanyahu juga sempat terjerat kasus korupsi yang melibatkan tuduhan atas beberapa tindak pidana termasuk suap, dan penipuan dan telah menjadi perhatian besar di Israel serta dunia internasional.
Salah satu kasus yang paling mencolok adalah dugaan menerima suap dari pengusaha kaya dan media Arnon Milchan dan James Packer.
Netanyahu diduga menerima hadiah-hadiah mewah seperti cerutu, sampanye, dan perhiasan dari Milchan, yang diduga sebagai imbalan atas bantuan Netanyahu dalam urusan bisnisnya.
Netanyahu juga diduga mencoba melakukan kesepakatan rahasia dengan pemilik surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, untuk memberikan liputan yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri dalam pertukaran atas liputan yang lebih negatif terhadap pesaing politiknya.
Dalam kasus lain, Netanyahu diduga memengaruhi regulasi media untuk keuntungan pribadinya.
Selain itu, terdapat tuduhan bahwa Netanyahu dan keluarganya menerima hadiah-hadiah dari pemilik bisnis lainnya, termasuk hadiah-hadiah yang diterima oleh istrinya, Sara Netanyahu, dari seorang pemilik restoran.
Kendati demikian, Netanyahu telah menyangkal semua tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya politik untuk mencoba menggulingkannya.
Kasus-kasus tersebut telah melalui berbagai tahap penyelidikan, pengadilan, serta banding, dan pengadilan juga telah memberi putusan atas beberapa kasus terkait dengan suap dan penipuan.
Namun, sampai saat ini, Netanyahu belum dihukum secara pasti atas tuduhan-tuduhan tersebut, dan kasus-kasus tersebut masih menjadi sumber kontroversi di Israel.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dipna Videlia Putsanra
