tirto.id - Topan besar Hagibis diperkirakan melanda Jepang pada akhir pekan mendatang. Sebuah badai nampak di perairan sebelah barat Jepang pada Rabu (9/10/2019) pagi dengan angin berkecepatan 160mph dan diperkirakan naik intensitasnya menjadi kategori 5, Washington Post mewartakan.
Berdasarkan pantauan, angin topan ini melengkung ke utara dan akhirnya ke timur laut. Pada akhirnya topan diperkirakan menuju ke arah Pulau Honshu, pulau utama di Jepang yang padat penduduk.
Perkiraan tersebut masih dapat berubah mengingat topan dapat berubah arah sewaktu-wktu. Jika benar topan akan melanda Jepang, diperkirakan terjadi pada tanggal 12. Pada saat itu, perairan laut yang dingin dan angin di atmosfer atasnya akan melemahkan Hagibis.
Topan super Hagibis berukuran besar, sekitar 35 mil dan dikelilingi badai yang menjulang tinggi yang terdiri dari apa yang dikenal sebagai mendung padat utama atau CDO (Central Dense Overcast), tanda badai yang sangat kuat.
Satelit memproyeksikan badai ini sejak awal minggu, saat mata badai masih berukuran lima mil dan bahkan lebih kecil. Adanya peningkatan ukuran mata badai membuat angin kencang juga makin menyebar.
Dalam citra satelit, topan tersebut kini nampak seperti donat (lubang besar di tengah adalah mata badai). Hagibis masih akan bertahan di kategori 4 atau kategori 5 sebelum melemah dan melanda Jepang.
Topan akan terus bergerak ke perairan hangat di Pasifik barat, kondisi ideal untuk mempertahankan kekuatannya. Pergeseran angin yang membayangi topan harus bersuhu sangat rendah sementara suhu permukaan laut akan tetap sekitar 29 derajat celcius dengan kelembapan yang kering.
Ada kemungkinan fluktuasi dalam kekuatan topan. Sebagai tambahan, ladang Hagibis akan menyebarkan angin kencang ke berbagai penjuru, sebagaimana dilansir Severe Weather.
Prediksi lainnya menyebut topan Hagibis akan mendarat di Tokyo pada Minggu pagi di sekitar kategori 2. Model-model yang dibuat diperkirakan melengkung ke arah barat laut kemudian ke utara menuju pulau Honshu.
Di sisi lain, Jepang sudah mempersiapkan potensi dilanda topan Hagibis ini. Kantor manajemen bencana di Prefektur Chiba tengah mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan hal-hal apa yang perlu dipersiapkan.
Prefektur ini baru saja sembuh dari badai topan Faxai yang bulan lalu yang menyebabkan kerusakan di sepanjang daerah membuat ratusan dari ribuan rumah terputus aliran listriknya.
Tsietsi Monare, ahli meteorologi NHK mengatakan topan Hagibis memiliki peluang kuat untuk menjadi destruktif dan meluas.
"Masalahnya adalah, badai mungkin merayap di sepanjang pantai untuk waktu lama. Begitu banyak wilayah pesisir Jepang yang dapat terpengaruh. Dan juga angin membentang sejauh ini sehingga mereka dapat mencapai banyak tempat di Jepang yang menyebabkan kerusakan, seperti saluran listrik," katanya, dikutip NHK.
Perusahaan kereta api Jepang mengatakan jika ramalan cuaca benar terjadi, mereka mengatakan akan menunda layanan transportasi umum.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra