Menuju konten utama

Toleransi dan Demokasi Indonesia Jadi Sorotan Dunia

“Kami memang mendapatkan catatan dan pandangan dari individu, lembaga, dan pemerintahan khususnya terkait apa yang terjadi di Tanah Air.”

Toleransi dan Demokasi Indonesia Jadi Sorotan Dunia
Sejumlah warga perwakilan dari berbagai agama dan kepercayaan mengikuti Kirab Merah Putih Nusantara di komplek Candi Dwarawati kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (4/8). ANTARA FOTO/Anis Efizudin.

tirto.id - Implementasi prinsip toleransi dan demokrasi di Indonesia saat ini tengah menjadi pusat perhatian banyak negara. Hal ini pun diakui Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir sebab selama ini Indonesia dikenal terdepan dalam menjaga nilai-nilai keberagaman.

"Kami memang mendapatkan catatan dan pandangan dari individu, lembaga, dan pemerintahan khususnya terkait apa yang terjadi di Tanah Air. Ini menunjukkan pentingnya Indonesia di dunia internasional," kata Fachir di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (17/5/2017).

Fachir menerangkan, dialog lintas agama serta prinsip demokrasi juga menjadi topik yang selalu disuarakan Indonesia di dalam forum-forum internasional.

"Demokrasi dan toleransi memang menjadi bahan jualan kita dalam diplomasi. Namun dari waktu ke waktu tentu dalam perjalanannya itu akan mendapatkan ujian," kata dia.

Meskipun persoalan mengenai toleransi antaragama di Indonesia menjadi perhatian, upaya pemerintah untuk mengelola persoalan itu sehingga tidak berlanjut menjadi konflik juga mendapat apresiasi tersendiri.

"Toleransi dan moderasi harus kita pupuk bersama, dan menurut saya itu yang sedang dilakukan pemerintah dalam hal ini presiden saat ini," kata dia.

Namun demikian, Fachir mengatakan jika yang dipersoalkan negara-negara lain adalah proses hukum di Indonesia, khususnya menyangkut putusan hukum yang dijatuhkan pengadilan kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus penistaan agama, maka perlu dikecualikan.

"Bahwa negara lain memiliki perhatian akan kita catat sebagai perhatian dan kita berterima kasih, tetapi proses yang berlaku di dalam negeri tidak bisa dicampuri. Negara lain harus menghormati urusan dalam negeri sesuai hukum yang berlaku di negara kita," kata dia.

Terlepas dari persoalan itu, menurut Fachir, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri tidak memiliki kendala untuk tetap mempromosikan demokrasi dan toleransi di forum-forum internasional. Dalam waktu dekat, Indonesia akan menggelar dialog lintas agama dengan Myanmar.

"Indonesia termasuk yang paling aktif mempromosikan dialog lintas agama. Setiap tahun kita selenggarakan baik negara mitra yang sebagai tuan rumah atau kita sebagai tuan rumah," kata dia.

Selain itu, lanjut Fachir, masih kuatnya kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia juga ditandai dengan berlanjutnya Bali Democracy Forum (BDF) yang tahun ini akan berlangsung di Tunisia.

Baca juga artikel terkait TOLERANSI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari