tirto.id - Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Wisnu Handoko mengklaim pada 2020 akan menambah pemberhentian barang angkutan menjadi 26 trayek di program Tol Laut.
Saat ini, ia menyebutkan, trayek Tol Laut baru mencapai 19 trayek di seluruh Indonesia
“Kalau dengan Papua mungkin akan bertambah jadi 26 [trayek].Ada Boven Digul, Yahukimo, Mamberamo termasuk di dalamnya,” ujar dia kantor Kemenhub, Jumat (1/11/2019).
Untuk memfasilitasi penambahan rute tersebut, pemerintah sudah ancang-ancang memberikan tambahan subsidi untuk Tol Laut sebesar Rp436 miliar. Sedangkan tahun ini ada anggaran Rp300 miliar untuk tol laut.
“Subsidi Tol Laut tahun 2020 itu Rp436 miliar atau naik dari tahun ini dengan penyesuaian dan sebagainya hampir Rp300 miliar,” jelasnya.
Ia merinci, adapun trayek yang sudah memasuki proses lelang kepada pihak swasta yaitu sebanyak 6 trayek. Proses lelang, kata Wisnu, akan dimulai bulan ini, November 2019.
“Proses ya diusahakan pertengahan November. Ini kita lelang tidak mengikat ya supaya bisa lebih cepat,” terang dia.
Wisnu menyebut, trayek lain yang ditambah yakni Cilacap, sehingga dapat menghidupkan perekonomian di kawasan Jawa bagian selatan.
“Itu kan ada pelabuhan yang baru. Sekarang kita masuk ke situ. Nanti dari Cilacap ke Bali. Kemudian ke Pacitan,” papar dia.
Wisnu juga menyebutkan tingkat keterisian angkutan berangkat mencapai 75 persen. Namun, angkutan balik masih di bawah 20 persen yang salah satunya disebabkan industri di wilayah belum dikembangkan dengan baik.
Tol laut masih dibutuhkan di berbagai daerah terpencil di Indonesia untuk menekan disparitas harga bahan pokok.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali