Menuju konten utama

TNI: Rilis Foto Korban dan Senjata oleh OPM Hoaks

"> "Gerombolan kelompok bersenjata kerap menyampaikan dan menyebar berbagai narasi yang berisikan pemberitaan bohong atau hoaks."

TNI: Rilis Foto Korban dan Senjata oleh OPM Hoaks
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Wartawan Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (16/4/2023). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.

tirto.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Daerah Pertahanan III Derakma Ndugama mengklaim telah menembak 16 tentara Indonesia.

"Telah dilaporkan (oleh kelompok lapangan) melalui telepon seluler dan mengatakan bahwa 'kami sudah tembak 16 anggota TNI', itu benar dan bukan hoaks," ucap Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, dalam keterangan tertulis, Rabu 3 Mei 2023.

Sebby menegaskan bahwa pimpinan militer dan polisi boleh menyanggah, tapi pihaknya menyampaikan fakta. "Kami cantumkan foto bukti anggota TNI yang ditembak mati dan semua peralatannya yang kami rampas," sambung dia.

Semua itu buntut baku tembak TNI dan TPNPB terjadi pada 25 Maret 2023 di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga. Akibatnya dua anggota TPNPB kena tembak, yakni Wisurul Gwijangge, ia merupakan Komandan Batalion Mam yang tewas dalam kejadian itu; dan Emepben Gwijangge.

Bahkan TPNPB menuduh militer Indonesia menembak mati sipil. "Ibu hamil tujuh bulan atas nama Adena Karunggu dan anaknya umur 3 tahun dipastikan turut dibunuh. Ini benar-benar biadab," ujar Sebby.

Lantas TPNPB berhasil menembak mati 16 tentara, namun sejak peristiwa itu baru lima jenazah yang berhasil dievakuasi oleh TNI.

Bantahan TNI

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono merespons pemberitaan TPNPB soal foto-foto senjata, amunisi dan sosok orang yang jadi korban pembunuhan yang diklaim dari penyerangan kepada prajurit TNI AD Satgas Yonif R 321/GT di Mugi.

"Gerombolan kelompok bersenjata kerap menyampaikan dan menyebar berbagai narasi yang berisikan pemberitaan bohong atau hoaks. Kali ini kembali menyebar foto-foto senjata, amunisi serta seseorang yang menjadi korban yang diklaim hasil penyerangan terhadap prajurit," kata Julius, Rabu.

"Dari yang disebar kali ini saja, kelompok bersenjata mengklaim jumlah prajurit TNI dari Kopassus yang meninggal 16 orang. Namun sesuai data kami, yang meninggal 5 orang dari Satgas Yonif R 321/DY. Sisi ini saja hoaks," tegas dia.

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka perlu identifikasi terlebih dahulu demi bisa dipastikan itu benar atau tidak. Menyikapi kondisi tersebut, penegakan hukum yang dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri terus dilakukan, sehingga pemberitaan yang dilakukan oleh TPNPB dapat diperoleh kepastian. Semua klaim TPNPB perlu dipertanggungjawabkan.

"Kami harap kepada semua pihak, untuk tidak selalu mempercayai narasi pemberitaan yang disampaikan oleh kelompok bersenjata dan simpatisannya, karena pola-pola teroris memang seperti itu," pungkas Julius.

Baca juga artikel terkait KONFLIK BERSENJATA PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky