tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai tak relevan protes Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi soal stasiun televisi yang menyiarkan debat pilpres keempat pada 30 Maret 2019 mendatang.
Menurut dia, kerja sama antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Metro TV, sebagai stasiun televisi yang menyiarkan debat keempat, hanya bersifat teknis. KPU, kata dia, berwenang seutuhnya menentukan format debat.
"Ga ada ngaruh lah [debat disiarkan di Metro TV]. Itu kan diselenggarakan oleh 3-4 televisi. Itu hanya teknis. Nggak ada hubungannya dengan redaksi, dan sebagainya," kata Arya kepada Tirto, Kamis (28/3/2019).
Dua capres, Jokowi dan Prabowo akan kembali berdebat pada debat keempat nanti yang diselenggarakan 30 Maret 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Tema debat nanti adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional.
"Isinya ya hanya teknis aja, ga lebih daripada itu. Tata cara debat juga semua sudah diatur dengan baik oleh KPU. Jadi tidak mungkin ada intervensi dari media," imbuh Arya.
Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, kritik soal Metro TV terkait dengan independensi dan netralitas stasiun televisi penyelenggara debat.
"Catatan dari kami. Kami ingin mengingatkan bagaimna pentingnya independensinya, netralitas TV penyelenggara, karena itu bagian dari rangkaian yang diatur undang-undang," ujar Ferry usai rapat persiapan debat keempat di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).
BPN Prabowo-Sandi, lanjut Ferry menginginkan agar pesta demokrasi ini tak ternodai dengan stasiun televisi yang tak berimbang dalam memberitakan seputar Pilpres 2019.
"Kami ingin menegaskan jangan mencederai proses demokrasi. Biarkan hasil debat menjadi rujukan masyarakat untuk menentukan pilihan," jelas Ferry.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali