tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menyatakan, sikap lima pendiri PAN yang mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mundur dari politik praktis tidak ada hubungannya dengan perbedaan dukungan politik di Pilpres 2019.
Menurut Irma, kisruh tersebut tidak terjadi karena perbedaan dukungan, tetapi karena sikap Amien Rais yang sering memberikan pernyataan kontroversial. Sehingga, kata Irma, ada pihak yang menilai tindakan Amien tidak memberikan keuntungan pada partai.
“Tentu sebagai pendiri-pendiri partai jika ada yang merasa keberatan, normal-normal saja. Kenapa? Karena memang bahasa yang disampaikan ke publik itu selalu kontroversial kemudian kasar dan tidak produktif,” kata Irma kepada Tirto, Kamis (27/12/2018).
Meski kisruh tersebut merupakan urusan rumah tangga PAN, Irma mengaku tidak senang apabila Jokowi dilibatkan dalam konflik tersebut. Ia mengatakan, selama ini kader PAN di daerah ada juga yang mendukung Jokowi dan ada juga yang tidak.
Untuk itu, Irma tidak ingin desakan lima pendiri PAN itu dikaitkan dengan dukungan kepada capres nomor urut 01 tersebut. “Harusnya mereka introspeksi ke diri mereka sendiri dong,” kata Irma.
“Kami tidak suka mengambil keuntungan dan tertawa di atas penderitaan orang lain, tapi jangan bawa-bawa Pak Jokowi juga.”
Lima orang pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Amien Rais mundur dari kiprahnya di perpolitikan melalui surat terbuka.
Kelima orang itu ialah Abdillah Toha, kini penasihat Wakil Presiden; advokat senior Albert Hasibuan, sastrawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad, penyair dan tokoh budaya Toety Heraty, dan Zumrotin.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membenarkan bila kelima orang itu adalah pendiri PAN, namun kini tak lagi aktif di partai. Selain itu, lima orang pendiri tersebut, kata Eddy, memiliki perbedaan dukungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pada Pilpres 2019 ini, PAN yang diketuai Zulkifli Hasan diketahui sepakat mengusung calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Selain daripada itu mereka adalah pendukung paslon yang tidak diusung oleh DPP PAN. Saya pribadi akan mengabaikan imbauan mereka," ujar Eddy.
Eddy memastikan partai berlambang matahari terbit itu tetap solid dan tak ada perpecahan di internal partainya. Ia pun meminta semua kader PAN serta siapa saja yang memiliki ikatan dengan PAN untuk tak membuat kegaduhan demi menjaga keutuhan partai.
"Saya pastikan seluruh kader PAN solid dalam menjalankan instruksi Ketua Umum untuk memenangkan kontestasi Pemilu dan Pilpres 2019," tegas Eddy.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto