tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) mengungkapkan beberapa kejanggalan dari klaim kemenangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Salah satunya, ia mempertanyakan perubahan angka klaim kemenangan paslon 02, Prabowo-Sandi dari 62 persen, namun saat ini berubah menjadi 54,24 persen.
"Ada perubahan-perubahan klaim Kemenangan. Ada yang 62 persen, ada 67 persen, ada 54 persen. Dari data yang kita enggak tau sebaran datanya dimana?" ujar Jubir TKN, Arya Sinulingga saat memaparkan hasil kejanggalan kubu 02 di Rumah Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Cemara, Jakarta Pusa, Kamis (16/5/2019).
Politikus Partai Perindo itu juga mempertanyakan terkait jumlah data C1 yang baru masuk ke BPN baru sebanyak 54 persen saja. Sehingga dirinya menduga, jika klaim perolehan suara sebanyak 54,24 persen untuk 02, didapatkan dari sebaran C1 di daerah tempat mereka menang, seperti Jawa Barat, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan beberapa daerah lainnya.
"Jumlahnya bisa saja [54,24 persen], atau kabupaten yang menang dimasukkan, [sementara] Kabupaten yang belum menang mereka keluarkan dulu. Karena kita enggak tahu sebaran datanya dimana, bisa saja seperti itu," terangnya.
Menurut Arya, pihaknya merasa takjub dengan data yang baru masuk sebanyak 54 persen, namun Prabowo-Sandi bisa klaim kemenangan sebesar 54 persen.
Apalagi, kata Arya, pada saat hari pertama usai pencoblosan 17 April kemarin, BPN mengklaim data C1 yang masuk telah mencapai 40 persen. Namun Arya sempat mengaku bingung, sudah berjalan hampir sebulan, data yang masuk hanya 10 persen saja, sehingga menjadi 54 persen.
"Artinya cuma tambah 80.000 dari hari pertama, data mereka stuck juga ya. Tapi kami yakin data mereka akan benar kalau sudah data dikumpulkan mencapai 100 persen, yaitu posisinya di 56 di Jokowi dan 43 untuk mereka," kata Arya.
Oleh sebab itu, TKN ingin menantang pihak BPN untuk membeberkan data C1 yang dimiliki yang diperoleh dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kami TKN menantang BPN adu data di KPU. Kita buka satu persatu data C1 semua TPS, 800 ribu TPS kita buka. Kerahkan berapa orang mereka mampu. Kami kerahkan berapa orang kami mampu,” pungkas Arya.
Dirinya mengatakan jika BPN ingin mengadu data, pihaknya membebaskan soal waktu dan tempatnya. Ia menyebutkan bahwa TKN siap kapan pun untuk membeberkan data C1 yang dimiliki mereka dan diperlihatkan di dalam rapat pleno yang digelar oleh KPU.
“Terserah KPU, di pleno KPU saja kita tantang. Kapan saja siap, kami kan sudah mencapai 80 juta suara kemarin. Kami kan terus buka ke wartawan data kita,” tegasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri