tirto.id - Kementerian Tenaga Kerja telah menunda 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina ke perusahaan smelter dan baja nirkarat di Konawe, Sulawesi Tenggara pada Mei ini. Namun mereka mengajukan izin untuk masuk Indonesia pada Juni atau Juli mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, grup TKA yang akan datang bulan depan akan diizinkan masuk jika sudah memiliki kelengkapan data dan izin yang baru.
"Orang itu [TKA Cina] berencana minta. Dia itu nanti baru bulan Juni [dan] Juli baru kejadiannya [datang]. Tapi mereka sekarang sudah mulai minta izinnya, kan proses minta izin enggak sehari," jelas Luhut dalam sebuah diskusi di Radio Republik Indonesia (RRI), Minggu (10/5/2020).
Luhut menjelaskan, rombongan TKA yang akan datang mulai bulan depan sudah menyelesaikan dokumen perizinannya.
Menurutnya, para TKA akan ditempatkan di pabrik pembuatan baterai litium. Luhut janji 90 persen tenaga kerja ke depannya merupakan orang Indonesia. Meski demikian, di Konawe, pabrik yang tersedia untuk saat ini adalah pemurnian bijih nikel dan produksi bajar nirkarat.
Di Kawasan Industri Konawe baru ada dua pabrik yakni PT Virtue Dragon Nickel Industries (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel.
"Mereka dipersiapkan untuk bekerja di industri litium baterai. Nah nanti yang kerja siapa, ya kita sebagian besar 90 persen adalah orang Indonesia," terang dia.
Industri lithium yang menjadi bahan baku baterai mobil listrik ini membutuhkan orang-orang dari Cina karena teknologi yang diterapkan berasal dari Cina. TKA Tiongkok itu diperlukan karena Indonesia belum siap menjalankan proyek ini sendirian.
"Sejak 3 tahun terakhir ini mulai diperbaiki mereka supaya masuk ke politeknik itu. Sekarang yang in take [politeknik] 600 orang per tahun. Jadi jangan sebarkan hoaks," kata dia.
Rencana kedatangan 500 TKA asal Cina mendapat penolakan dari warga setempt, DPRD Sultra dan Gubernur Sultra karena saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Corona.
Sebelumnya, Maret lalu ada 49 TKA Cina yang sudah datang ke Konawe untuk bekerja di PT VDNI.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali