tirto.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta mantan menteri yang diduga pernah mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk mengklarifikasi sendiri kebenaran informasi itu.
"Yang saya sebut biar nanti melakukan klarifikasi sendiri, bukan ke saya," kata Tjahjo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5/2017).
Tjahjo meminta mantan menteri itu mengklarifikasi langsung kepada Menkopolhukam, polisi dan jaksa.
Sebab, menurut dia, video yang beredar dan memuat wawancara yang melibatkan mantan menteri itu akurat sekali.
"Soal tahun kapan-tahun kapan kan terus berputar terus," kata Tjahjo lagi, tanpa menyebukan nama si mantan menteri.
Oleh karena itulah, Tjahjo meminta sang mantan menteri sukarela melakukan klarifikasi sendiri.
Dia menyatakan enggan mengimbau si mantan menteri bersangkutan dengan persoalannya itu.
"Biar dia berklarifikasi sendiri. Kita sudah sama-sama dewasalah," ujar Tjahjo.
Dari sejumlah informasi yang dihimpun, pernyataan Tjahjo Kumolo tersebut terkait dengan pernyataan mantan Menpora Adhyaksa Dault yang diduga mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sementara itu, di media sosial juga sempat beredar mengenai petisi Change.org yang meminta Presiden Joko Widodo mengganti Adhyaksa Dault sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada awal Mei lalu.Pasalnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini disinyalir menjadi pendukung HTI, organisasi garis keras yang bertujuan mengganti Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan khilafah.
Petisi itu dibuat setelah beredarnya video wawancara Adhyaksa Daut di acara HTI di Gelora Bung Karno pada 2013. Di dalam video tersebut, mantan Menpora dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009) itu diwawancarai seorang pria yang mengenakan baju bertuliskan HTI Channel.
Adhyaksa Dault telah memberikan penjelasan soal videonya di acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diambil pada tahun 2013 silam. Adhyaksa menegaskan dirinya bukan simpatisan apalagi anggota HTI. Adhyaksa merasa difitnah dengan penyebaran video itu.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri