tirto.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menambah anggaran untuk keperluan blangko E-KTP. Tito memperkirakan pasokan blangko E-KTP tak akan mencukupi sampai akhir tahun 2020.
Jika tak ditambah, Tito memperkirakan bakal ada kelangkaan blangko di berbagai wilayah Indonesia.
“Anggaran blangko E-KTP yang kita perkirakan 2020 tidak cukup sampai akhir tahun jangan sampai timbulkan kelangkaan pembentukan blanko di daerah-daerah,” ucap Tito kepada wartawan saat ditemui di Kementerian Keuangan, Senin (13/1/2020).
Tito mengatakan blangko E-KTP akan habis sekitar bulan Mei-Juni 2020. Kekurangan ini bukan yang pertama kali.
Tahun 2019 kata Tito ada kejadian serupa dan ia mau tahun 2020 hal itu bisa dicegah.
Tito mengatakan kekurangan blangko E-KTP ini juga menjadi-jadi lantaran ada bencana banjir DKI Jakarta dan sekitarnya di awal Januari 2020. Pasalnya banyak dokumen kependudukan warga hilang baik berupa E-KTP maupun Kartu Keluarga.
Ia memperkirakan kebutuhan blangko akan menyentuh 30 juta keping padahal saat ini Cuma tersedia 16 juta keping.
“Blangko dari permintaan karena banjir masih dihitung. Sekarang (pasokan) 16 juta, tapi kebutuhan sekitar 30 juta keping,” ucap Tito.
Soal kebutuhan anggaran blangko tersebut, Tito mengaku belum dapat memberitahukannya. Ia hanya memastikan akan segera bersurat kepada Kemenkeu untuk memberi penjelasan sedetail mungkin terkait kebutuhan tambahan anggaran blangko E-KTP 2020.
“Kami minta kementerian keuangan agar ditambah dan beliau (Sri Mulyani) minta diberikan surat resmi. Kami akan buat surat detilnya,” pungkas Tito.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana