tirto.id - Merawat ban motor di musim pancaroba perlu menjadi perhatian. Di situasi pancaroba, cuaca cenderung tidak menentu. Hujan dan panas bisa datang sewaktu-waktu.
Temperatur udara juga sangat memengaruhi kondisi ban. Efeknya akan terasa sewaktu sepeda motor dipakai berkendara. Hal ini turut memberikan risiko keselamatan berkendara.
Pengaruh Suhu pada Ban Motor
Cuaca yang sangat terik membuat ban cenderung mengalami panas berlebihan (overheat). Jalan aspal yang terkena paparan sinar matahari kuat, akan meningkat suhunya. Sewaktu bersentuhan dengan ban kendaraan dapat mengakibatkan overheat dalam waktu lama.
Di sisi lain, suhu dalam ban ikut tinggi yang mengakibatkan pemuaian. Pemuaian dapat mendesak ban dalam mendesak keluar karena tidak mampu menahan ikatan partikel udara. Akibat terburuknya yaitu ban berisiko meletus sewaktu-waktu.
Begitu pula saat cuaca dingin atau berada di situasi hujan. Keadaan jalan aspal cenderung berair yang dapat menyebabkan hydroplaning atau selip. Oleh sebab itu, kondisi ban sebaiknya tetap perlu diperhatikan agar siap dipakai saat kondisi cuaca panas atau hujan.
Tips Merawat Ban Saat Pancaroba
Merawat ban motor sewaktu pancaroba sebenarnya hampir sama seperti pada umumnya. Berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan:
1. Periksa tekanan udara ban yang optimal
Setiap ban memiliki variasi tekanan udara yang diperlukan di dalamnya. Baca petunjuk manual tentang seberapa besar tekanan ban yang perlu ditambahkan. Hindari mengisi udara pada ban sampai menimbulkan tekanan berlebih, dan segera isi kembali jika tekanannya kurang.
2. Bersihkan ban secara teratur
Ban perlu dibersihkan dari debu secara rutin setidaknya dua kali sepekan. Apalagi jika habis dipakai untuk perjalanan jauh, debu kemungkinan menjadi lebih tebal menempel. Kegunaan membersihkan ban dari kotoran yaitu mengurangi risiko selip di jalan yang memicu kecelakaan.
3. Segera perbaiki ban jika bermasalah
Misalnya ban motor bocor terkena benda tajam, sebaiknya segera lakukan penambalan. Periksa kembali ban setelah ditambal dari kemungkinan benda tajam yang masih menempel pada di ban luar.
4. Ganti ban baru jika usia pakainya sudah kadaluarsa
Setiap ban memiliki masa kadaluarsa. Setelah pemakaian jarak tertentu, ban juga akan mengalami keausan. Ban yang sudah tidak optimal lagi mencengkeram pada jalan sebaiknya diganti yang baru agar fungsinya kembali maksimal.
5. Gunakan ban yang memiliki ukuran sesuai pelek standar
Kadang seseorang memodifikasi ban motor dengan ukuran yang tidak standar pabrikan. Misalnya pelek dan ban diganti lebih kecil dengan tampilan mewah. Penggunan piranti yang tidak sesuai ini bisa memicu kecelakaan.
6. Hindari mengisi atau menambahkan tekanan angin pada ban
Pada waktu cuaca panas dan suhu tinggi, tekanan ban umumnya meningkat hingga 3psi. Jika dilaukan pengisian tekanan angin saat ban memuai, lalu suhu kembali turun, menyebabkan tekanan angin menjadi tidak ideal. Tekanan angin sebaiknya diisikan pada ban sewaktu suhu cenderung normal.
7. Kurangi tekanan ban saat terjadi hujan
Hujan membuat jalan menjadi licin dan daya cengkeram ban kurang kuat. Cara agar ban dapat menapak lebih kuat di jalan berair yaitu dengan mengurangi sedikit tekanan anginnya. Tekanan angin ban saat hujan dapat dikurangi hingga maksimal 20 persen.
Editor: Yantina Debora