tirto.id - Salah satu hal penting yang perlu dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19 adalah menyiapkan dana darurat yang siap dipakai ketika ada kebutuhan mendesak.
Menurut Eko Priyo Pratomo, Co-Founder Halofina dan Financial Planner, menyediakan dana darurat dengan jumlah yang memadai perlu menjadi fokus utama setiap rumah tangga, selama pandemi.
"Ini penting karena kita tidak pernah tahu bagaimana nanti kondisi hari-hari ke depan," kata Eko dalam dialog yang digelar Media Center KPCPEN, sepeti dilansir laman Satgas Penanganan Covid-19.
Menyiapkan dana darurat di tengah perekonomian sulit sebenarnya bukan perkara mudah. Namun, kata Eko, hal itu masih mungkin dilakukan dengan menata ulang alokasi keuangan rumah tangga.
"Rebudgeting di mana merupakan langkah mengatur, sebisa mungkin hidup dengan [dana] minimalis sehingga bisa menabung dengan rutin," kata Eko.
Untuk "membangun" dana darurat, Eko juga menyarankan agar rumah tangga membenahi neraca keuangannya, dengan terlebih dahulu mendata seluruh aset dan utangnya. Kata Eko, utang lebih baik segera dilunasi jika ada aset yang bisa digunakan untuk membayar.
Membangun kembali dana darurat juga bisa dilakukan dengan investasi. Namun, Eko mengingatkan upaya investasi itu perlu dilakukan secara hati-hati. Anjuran ini mengingat masa pandemi membuat situasi perekonomian tidak menentu.
"Dengan kondisi saat ini, menurut saya, memang harus hati-hati, tapi jangan lupa untuk tetap investasi," ujar dia.
Mengutip ulasan di laman Sahabat Pegadaian, Dalam kondisi normal, dana darurat biasa disiapkan untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Namun, pada masa pandemi seperti sekarang ini, perlu untuk menyiapkan dana darurat selama 6 bulan hingga 1 tahun.
Persentase uang gaji yang disisihkan untuk dana darurat juga perlu diperbesar. Pada masa normal, umumnya dada darurat hanya diambil dari 5-10 persen gaji. Sementara selama masa pandemi, porsi gaji yang disisihkan untuk dana darurat sebaiknya diperbesar menjadi 30-40 persen.
Namun, setiap orang perlu juga menyesuaikan persentase uang gajinya untuk dana darurat yang sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing. Untuk menambah porsi dana darurat, Anda dapat mengalihkan sebagian biaya gaya hidup, seperti makan di luar, atau nonton bioskop, dan lain-lain.
-------------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH