tirto.id - Pembelajaran daring atau online menjadi alternatif kegiatan belajar mengajar sejak pandemi COVID-19.
Sejak banyaknya sekolah yang menghentikan aktivitasnya, pengajaran berbasis online sudah menjadi aktivitas normal yang baru dikalangan siswa sekolah selama beberapa bulan belakangan ini.
Peningkatan penggunaan perangkat digital seperti smartphone, komputer tablet, maupun laptop di kalangan anak-anak menimbulkan kekhawatiran baru dikalangan orang tua, khususnya mengenai kesehatan mata anak-anak.
Dengan adanya pembelajaran online ini, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada sebelumnya.
Padahal menghadap di depan layar terlalu lama dapat berdampak buruk bahkan bagi orang dewasa sekalipun.
Menurut laporan dari Association of Optometrists (AOP) terdapat risiko ketegangan mata digital akibat melihat atau menatap layar laptop maupun smartphone dalam waktu lama.
Ketegangan mata digital tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Namun, kondisi bisa menyebabkan ketidaknyamanan seperti, penglihatan kabur, mata sakit, dan lelah.
Efek menatap layar terlalu lama
Dilansir dari Healthy Children anak-anak akan mengalami beberapa kondisi berikut dari penggunaan layar yang terlalu lama:
1. Penglihatan kabur
Menatap obyek pada jarak yang sama untuk waktu yang lama dapat menyebabkan sistem fokus mata menjadi kejang atau untuk "terkunci" untuk sementara.
Kondisi ini, yang disebut kejang akomodasi, menyebabkan penglihatan anak menjadi kabur saat dia berpaling dari layar.
Meski belum terbukti, beberapa penelitian mengaitkan penggunaan komputer dan aktivitas serupa dengan pemicu miopia atau rabun jauh.
2. Kelelahan mata
Anak-anak mungkin akan mengeluh sakit kepala disekitar pelipis dan mata setelah menatap layar.
Hal ini disebabkan karena mata berkonsentrasi terlalu lama sehingga menyebabkan sakit kepala.
Penyebab lainnya adalah pencahayaan yang kurang ideal, sehingga anak-anak sakit kepala akibat lelah menyipitkan mata.
3. Mata kering
Penelitian menunjukkan bahwa orang lebih jarang berkedip secara signifikan saat berkonsentrasi pada layar digital.
Hal ini dapat menyebabkan mata kering dan teriritasi. Ditambah komputer atau laptop biasanya diletakkan di area visual yang lebih tinggi dari pada buku.
Akibatnya, kelopak mata atas cenderung terbuka lebih lebar yang menyebabkan mempercepat penguapan lapisan air mata mata.
Tips mencegah ketegangan mata
Ada sejumlah tips yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah ketegangan mata pada anak:
- Hindari melihat layar lebih dari 20 menit. Selalu ingat aturan 20/20/20, setelah menatap layar selama 20 menit, alihkan pandangan ke obyek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
- Atur posisi smartphone, laptop, atau tablet dibawah level penglihatan anak. Para ahli menyebutnya dengan aturan 1/2/10, ponsel idealnya berjarak satu kaki, perangkat komputer dan tablet dua kaki, dan layar TV sejauh 10 kaki.
- Ajak anak bermain dan olahraga di luar ruangan. AOP mencatat bahwa olahraga teratur mampu mengurangi perkembangan miopia.
- Matikan perangkat digital satu jam sebelum waktu tidur, karena blue light yang dipancarkan oleh perangkat secara signifikan mampu mempengaruhi waktu tidur.
- Terapkat aturan jam malam. Jauhkan anak-anak dari layar perangkat selama malam hari sebelum tidur.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari