tirto.id - Konsentrasi merupakan slah satu aspek penting seseorang untuk menerima suatu hal maupun menanggapi respons, tetapi tidak semua orang memiliki konsentrasi yang sama di setiap waktu.
Lantas apa yang membuat seseorang memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda? Hal ini dikarenakan konsentrasi diibaratkan otot yang harus dilatih terus menerus agar kuat.
Orang yang biasa melatih konsentrasi sejak dini memiliki daya konsen yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak melatihnya sama sekali.
Dengan demikian, pelatihan ini dapat dimulai sejak anak-anak, jika Anda memiliki anak-anak yang masih mengalami masa pertumbuhan maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya.
Konsentrasi memiliki kemiripan dengan mindfulness yaitu kemampuan untuk fokus terhadap 1 bidang yang bermanfaat untuk kesehatan mental seperti meningkatkan kebahagiaan, manajemen stres, hingga meningkatkan kinerja akademik dan ujian.
Tips Meningkatkan Konsentrasi Anak dalam Belajar
Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melatih anak untuk konsentrasi belajar, dilansir dari laman PBS Kids Parents, berikut di antaranya:
1. Sisihkan waktu untuk fokus pada 1 hal
Anak-anak normalnya menghabiskan waktu untuk bermain dan bersenang-senang terutama untuk usia 4 – 5 tahun.
Sebagai orang tua, aturlah waktu anak di jam tertentu untuk mengerjakan satu hal seperti mengerjakan tugas tertentu dan latih untuk tidak terganggu dengan lingkungan di sekitarnya.
Anda dapat mengatur kamarnya yang jauh dari mainan atau suara bising termasuk telepon. Demikian menurut India Today.
2. Melakukan 1 pekerjaan pada 1 waktu
Konsep ini berbalikan dengan konsep multitasking, meskipun memiliki 2 kemampuan pada 1 waktu adalah hal yang bagus tetapi hal ini akan merusak konsentrasi pada anak karena tidak semua anak dapat konsentrasi pada 2 hal di waktu yang sama. Usahakan untuk melatih anak fokus terhadap 1 hal sebelum melakukan hal lain.
3. Atur waktu istirahat yang baik
Setelah anak mencoba untuk melatih konsentrasi pada satu hal, biarkan mereka istirahat untuk memulihkan tenaga kembali.
Meskipun konsentrasi tidak membutuhkan tenaga fisik yang besar, tetapi mengeluarkan tenaga pikiran ekstra. Oleh karena itu, biarkan mereka istirahat.
4. Latih pernapasan perut
Pernapasan diafragma yang stabil dapat memperlambat detak jantung dan menjernihkan pikiran sehingga dapat meningkatkan konsentrasi.
Hal ini akan sangat bermanfaat ketika anak mendapat tugas menantang, mereka akan terbiasa dengan pernapasan diafragma yang stabil, sehingga akan tenang sesulit apapun tantangan yang dihadapi dengan tetap konsentrasi.
5. Hindari menyelesaikan tugas secara langsung
Saat anak menghadapi tugas yang menantang atau bahkan belum pernah melakukannya sama sekali, coba untuk bagi tugas dalam beberapa tahap.
Misalnya saat menali sepatu, ajari anak untuk mengusai tali simpul terlebih dahulu kemudian setelah memahami dasarnya baru ajari pada tahap selanjutnya. Cara ini dapat memudahkan anak untuk mengingat cara menali sepatu di kemudian hari.