tirto.id - Melakukan aktivitas di lingkungan terbuka seperti hutan, area persawahan, atau lahan kosong seringkali memunculkan rasa takut dalam diri. Adanya binatang berbahaya menjadi faktor ketakutan utamanya, salah satunya reptil seperti ular.
Ular menjadi salah satu jenis reptil yang berbahaya. Setiap jenisnya memiliki tingkat risiko bisa yang berbeda.
Meski ada jenis ular yang kadar bisanya rendah untuk menyebabkan kematian, tapi tetap saja bisa tersebut berbahaya apabila tubuh dalam kondisi yang tidak sehat.
Tersambar bisa ular saja dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan seksama, apalagi sampai terkena gigitannya secara langsung.
Pasien yang mengalami sambaran atau gigitan ular sejatinya harus ditangani sesuai dengan prosedur medis yang berlaku.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari gigitan atau tersambar ular.
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan agar ular tidak merasa terganggu dan akhirnya menyerang.
Berikut ini tips menghindar dari gigitan ular menurut Science X dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
Jangan memprovokasi
Ular tidak akan menyerang manusia kecuali dirinya merasa terancam atau terganggu kenyamanannya.
Agar terhindar dari gigitan ular, jangan lakukan kegiatan yang merusak habitatnya seperti menginjak-injak ataupun menghancurkan sarangnya, karena dalam kondisi terpojok atau terancam, ular bisa keluar dari persembunyiannya untuk menyerang manusia.
Menghindar apabila bertemu ular
Ketika bertemu dengan ular di mana pun dan jenis apapun, usahakan jangan mendekat apalagi berusaha memegangnya.
Ketika mendekat, biasanya ular akan mengeluarkan naluri menyerangnya sehingga kemungkinan terkena gigitan ular lebih besar lagi. Lebih baik jika sudah melihat gerakan ular, menjauhlah dan menghindar agar ular juga tidak merasa terancam dan mengancam kembali.
Waspada dan bersiaplah
Persiapan mulai dari fisik hingga perlengkapan obat-obatan juga harus dipertimbangkan ketika berkegiatan di lingkungan terbuka.
Berhati-hatilah setiap kali melangkah, karena tidak semua ular memiliki sarang di tanah, ada juga jenis ular yang hidup di pohon. Maka, selalu melihat ke sekeliling baik di atas, di bawah, maupun di dalam air.
Sesekali ular juga bisa berevolusi menyamarkan dirinya dengan baik di lingkungan mereka, apakah itu gurun, hutan atau semak untuk melindungi diri dari serangan lain.
Ada beberapa alat yang harus digunakan pada saat berkegiatan di lingkungan terbuka untuk menjaga diri tetap aman seperti:
- Memakai sarung tangan tebal sebagai pelindung
- Membawa lampu di malam hari.
- Kenakan sepatu boot dan celana panjang saat bekerja di luar ruangan.
- Menggunakan tongkat atau kayu untuk mengusir ular.
Menghindari gigitan ular seperti yang disebutkan di atas belum sepenuhnya berhasil, tetapi bisa digunakan untuk setidaknya menghindari dan berjaga-jaga.
Apabila bertemu dengan ular yang ganas dan terkena gigitan, pertolongan pertama harus langsung diberikan.
Pertolongan itu pun harus sesuai dengan prosedur penanganan bisa ular. Seperti yang dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pertolongan pertama yang harus diberikan bagi pasien yang terkena gigitan ular yaitu:
- Menghubungi layanan medis seperti 911 untuk layanan medis darurat.
- Mengenal jenis ular yang menggigit agar ketika tim medis datang, penanganannya sesuai dengan jenisnya.
- Jangan banyak bergerak, diam dan tenang bisa memperlambat penyebaran racun dalam tubuh.
- Sterilkan bekas gigitan dengan sabun dan air.
- Balut dengan kain bersih dan kering.
- Jangan menghisap racun pada bekas gigitan ular.
- Jangan mengoleskan es atau merendam luka dalam air.
- Jangan minum alkohol sebagai obat penghilang rasa sakit.
- Jangan minum minuman yang mengandung kafein.
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Dhita Koesno