tirto.id - Perkembangan anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor nature (bawaan) dan nurture (pengasuhan dan pengaruh lingkungan).
Sekalipun anak tunggal, kalau ia dilahirkan dari orang tua yang punya jiwa sosial tinggi, tentunya akan membawa gen yang sama.
Sebaliknya, jika ia tidak pernah diasah kepekaan sosialnya sejak kecil, ia bisa menjadi anak yang cuek atau apatis terhadap lingkungannya.
Dilansir dari Parents.com ketika seorang anak terlahir sebagai anak tunggal, banyak keyakinan yang muncul bahwa anak tunggal hanya anak manja, suka memerintah dan antisosial, hal ini biasanya disebut sindrom anak tunggal.
Stigma ini sebenarnya tidak benar, karena seorang anak tunggal tidak semerta-merta tumbuh dan memiliki sindrom anak tunggal.
Sebaliknya, fakta membuktikan bahwa seorang anak tunggal bisa tumbuh menjadi anak yang percaya diri, teratur, dan ambisius.
Hal ini terjadi karena anak tunggal mendapatkan perhatian penuh dari orang tua. Mengetahui bahwa seorang anak tunggal tidak diabaikan dan tidak perlu bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua membuat mereka cenderung menjadi anak yang memiliki kepribadian kuat.
Menjadi anak tunggal bisa menjadi keuntungan atau kerugian bagi anak itu sendiri. Antara keuntungan atau kerugian faktor besar yang memengaruhinya adalah bagaimana cara orang tua untuk mendidik anak.
Dilansir dari laman yang sama namun judul yang berbeda, Parents.commembagikan tips membesarkan anak tunggal.
1. Ajari anak keterampilan sosial. Agar anak tidak kesepian sebaiknya orang tua mengajarkan pada anak untuk dapat bersosialisasi karena selain orang tua, anak juga butuh bersosialisasi dengan teman sebayanya.
2. Memberikan contoh yang baik. Jika anak dengan satu atau beberapa saudara akan banyak meniru saudaranya, anak tunggal hanya memiliki dua role model yaitu orang tua. orang tua harus bisa memberikan contoh berbagi, berkompromi dan memberikan pertimbangan untuk setiap pilihan.
3. Berikan tanggung jawab. Agar anak tidak terlalu bergantung pada orang tua, orang tua harus lebih sering memberikan anak tanggung jawab agar anak menjadi lebih mandiri. Tanggung jawab yang dapat diberikan seperti berikan tugas yang harus dilakukan oleh anak.
4. Tetapkan batasan yang jelas. Anak tunggal terkadang merasa seperti orang dewasa dan mereka percaya bahwa mereka harus memiliki suara dan kekuatan yang sama dalam keluarga. orang tua harus bisa memberikan batasan untuk anak, apa yang menjadi porsi anak, apa yang tidak boleh diketahui oleh anak dan hanya boleh diketahui oleh orang tua.
4. Realistis. Kebanyakan orang tua karena hanya memiliki satu anak jadi berusaha membesarkan anaknya untuk menjadi yang terbaik di antara anak lain.
Orang tua seharusnya perlu mengingat bahwa membiarkan anak-anak tumbuh sesuai usianya adalah pilihan yang baik.
Kapan waktunya untuk mendorongnya belajar keras, kapan waktunya memberikannya belajar sendiri adalah hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua.
Selain itu,Healthline juga menambahkan tips untuk membesarkan anak tunggal yaitu nyalakan gairah anak.
Orang tua yang memiliki anak tunggal harus lebih membantu anaknya untuk menemukan apa yang mereka sukai, jangan sampai perasaan individualisme menguasai anak.
Penulis: Irene Aprilya Meok
Editor: Yandri Daniel Damaledo