tirto.id - Memaku kayu menggunakan paku besi kadang menimbulkan keretakan. Retak ini bisa saja turut membelah bagian kayu sehingga membuatnya tidak lagi terlihat rapi.
Jika keretakan itu terjadi pada kayu berukuran kecil, maka kayu tersebut mungkin akan disisihkan karena tidak berisiko terbelah.
Keretakan saat memaku pada kayu terjadi karena banyak alasan. Misalnya, ujung paku besi yang runcing memberikan daya tekan cukup besar saat ditancapkan pada kayu memakai palu. Risiko retak juga meningkat saat pemakuan dilakukan terlalu dekat pada pinggir kayu.
Masalah kayu retak atau terbelah saat dipaku memang salah satunya diatasi dengan melakukan pengeboran terlebih dahulu. Dengan begitu, paku memiliki jalurnya terlebih dahulu sebelum ditancapkan memakai palu.
Namun, ada kalanya situasi tersebut tidak mendukung karena tidak memiliki bor. Jika di rumah hanya ada palu dan paku besi, memaku kayu tanpa retak masih bisa diusahakan melalui trik tertentu.
Cara Memaku Kayu Pakai Paku Besi Tanpa Retak
Cara memaku kayu dengan paku besi agar tidak dapat dilakukan dengan memodifikasi keruncingan paku. Jadikan paku yang runcing menjadi agak sedikit tumpul. Ada dua cara untuk menumpulkannya yaitu:
1. Letakkan paku secara terbalik pada bidang datar yang kuat. Lalu, pukul ujung yang runcing memakai palu sampai agak tumpul; atau
2. Potong ujung paku yang runcing dengan menggunakan tang pemotong.
Mengutip unggahan video kanal Mitry Make Tool di Youtube, paku yang telah tumpul lantas diaplikasikan pada yang hendak dipaku.
Memaku kayu dengan keadaan ujung paku agak tumpul akan mengurangi tekanan di permukaan yang dipukul memakai palu. Langkah ini dikombinasikan dengan penggunaan tenaga yang cukup agar paku dapat tertancap kuat.
Dengan cara sederhana tersebut, paku akan menancap pada kayu tanpa menimbulkan keretakan atau terbelah. Hasil pekerjaan juga akan tampak rapi.
Di sisi lain, ada perbedaan hasil cengkeraman paku saat ditancapkan pada posisi tegak dengan miring. Kayu yang dipaku dengan paku tertancap miring, lebih kuat dibanding saat tertancap lurus.
Hanya saja, pekerjaan memang akan lebih rapi pada posisi paku tertancap lurus ketimbang diposisikan miring.
Penampakan kepala paku yang tampak kurang rapi tersebut masih bisa disamarkan memakai dempul.
Dempul dapat pula dipakai untuk merapikan bekas-bekas pukulan yang tampak di kayu sebagai efek dari pukulan palu.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo